BORNEONEWS, Sampit - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati mengatakan saat ini penyalahgunaan narkoba di daerah ini sudah berada pada tingkat mengkhawatirkan dan mengancam pilar-pilar kehidupan bangsa.

Bahkan di Kotim, sasaran para pengedar dan bandar bukan hanya orangtua atau dewasa. Namun juga sudah masuk ke ranah para pelajar. Sehingga, hal itulah menjadi perhatian pemerintah daerah dan organisasi lainnya.

"Hasil survei 2011 lalu, dari 100 pelajar dan mahasiswi, 3 diantaranya sudah mengkonsumsi narkoba. Tentu ini menjadi perhatian, dan bisa saja pada 2022 ini, tingkat pengonsumsi narkoba lebih meningkat," ujar Irawati yang juga Ketua BNK Kotim, saat membuka kegiatan penyuluhan narkoba dan pergaulan bebas tingkat remaja se-Kotim, Selasa, 8 November 2022.

Kegiatan tersebut digagas oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Kotim. Mereka menggelar kegiatan tersebut sebagai upaya mencegah dan menanggulangi bahaya narkoba dan pergaulan bebas.

Hal itu sebagai langkah untuk melindungi para pelajar dan remaja yang masih labil agar mengetahui bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Karena buka hanya merusak kesehatan, namun juga merusak masa depan.

"Kami tidak ingin, anak-anak di Kotim masa depannya terenggut hanya oleh narkoba dan pergaulan bebas. Oleh sebab itulah sosialisasi dan penyuluhan ini sangatlah diperlukan," kata Irawati.

Dia menyebut melalui BNK Kotim, pemerintah berkomitmen untuk mencegah peredaran dan dirinya juga berharap agar masyarakat Kotim juga peka untuk menjauhkan keluarganya dari hal terlarang tersebut.