Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Tolak Eks Gafatar

  • 09 Februari 2016 - 22:19 WIB

KEDATANGAN puluhan warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan Barat ke Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mendapat penolakan dari waefa setempat.

Mereka meminta Pemkab Seruyan segera mengembalikan para eks Gafatar tersebut ke tempat asalnya. "Namun kita mengimbau warga bersabar, karena saat ini kita masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan Pemerintah Provinsi untuk mencari jalan keluar bagi eks Gafatar," kata Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Seruyan Tunjarsyah, Selasa (9/2/2016).

Pihak pemerintah beserta aparat keamanan akan turun ke lapangan untuk mendata langsung eks Gafatar yang ada di Seruyan. "Eks Gafatar ini masih dalam pengawasan, dan sudah kita minta untuk menaati aturan yang ada. Selain itu, dalam waktu dekat kita juga akan turun ke lapangan untuk mendata eks Gafatar tersebut," katanya.

Perpindahan warga eks Gafatar dari Kalbar ke Seruyan ini lantaran mendapatkan penolakan dan pengusiran yang dilakukan masyarakat tempat asalnya.

Camat Seruyan Hulu Didi Darmaji di Kuala Pembuang, mengatakan, sekitar 10 kepala keluarga atau 48 orang eks Gafatar datang ke Desa Tumbang Sapan, Kecamatan Seruyan Hulu. Daerah tersebut merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat (Kalbar). "Mereka datang melalui Kabupaten Melawi, Kalbar ke Seruyan untuk mencari perlindungan," katanya.

Sebenarnya, warga eks Gafatar asal Kalbar itu terdiri dari 26 laki-laki dan 22 perempuan. Dari jumlah tersebut, 22 di antaranya merupakan anak-anak yang sudah masuk ke Seruyan sejak 12 Januari lalu. "Mereka ditampung di lima rumah milik warga desa setempat, namun untuk makan mereka sediakan sendiri. Mereka tinggal bersama warga di desa tersebut," kata Didi Darmaji. (Ant/B-2)

Berita Terbaru