Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Awak Kapal Pesiar MV Coral Geographer Evakuasi ABK Tugboat Putra Abadi 77 di Perairan Kumai

  • Oleh Wahyu Krida
  • 24 Desember 2022 - 18:51 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lantaran putusnya tali kapal saat menarik tongkang, tugboat Putra Abadi 77 mengakibatkan kapal tersebut, sempat terkatung-katung di perairan Teluk Kumai, Koordinat : 3°42'10.20"S 111°35'57.60"E, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Jumat, 23 Desember 2022.

Beruntung 9 Anak Buah Kapal (ABK) tugboat akhirnya bisa diselamatkan oleh awak kapal pesiar MV Coral Geographer yang membawa wisatawan asing menuju Pelabuhan Kumai untuk menuju Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) melintas dilokasi tersebut.

Dalam laporan tersebut tertilis, bahwa evakuasi sejak 23 Desember 2022 pukul 11:45 WIB dan air baru tenang jam 7 pagi. Proses rescue selesai pukul 07.45 WIB. Seluruh 9 ABK PA77 dalam kondisi selamat. Rescue memakan waktu 20 jam.

Pihak KSOP Kumai sebenarnya sudah berupaya meminta pertolongan kepada kapal pengusaha swasta. Tetapi akibat kondisi cauaca yang tidak memungkinkan sehingga hanya melakukan koordinasi intens dengan pihak terkait.

Proses evakuasi awak tugboat berlangsung ditengah cuaca buruk. Karena kondisi gelombang saat itu mencapai 4 meter. Bahkan kapal pesiar tersebut terpaksa bertahan di lokasi sesuai SOP Pelayaran menunggu kondisi cuaca mendukung.

Informasi Kejadian diterima oleh KSOP Kumai sekitar pukul 10.35 WIB melalui radio pantai yang berasal dari kapal pesiar Coral Geographer yang sedang menuju Kumai," tulis laporan KSOP Kumai.

Dari laporan KSOP Kumai, kecelakaan yang dialami oleh tugboat ini berawal akibat putusnya tali penarik tongkang. Sehingga tugboat hilang kendali dan alami kecelakaan hingga air laut masuk ke lambung kapal. 

Dari laporan KSOP, kejadian ini berada disekitar 70-80 arah selatan perairan Kobar atau sekitar kurang 6 jam perjalanan laut dari Kumai. 

Tanggung jawab sudah ditangani oleh Basarnas pusat dengan mengerahkan armada Basarnas dari Sampit menuju lokasi kejadian.

Kasi Ops Basarnas Palangka raya, Salman membenarkan peristiwa ini. "Mesin kapal mati," jelas Salman. (WAHYU KRIDA/B-11)


TAGS:

Berita Terbaru