Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Emas Menguat Didorong Pelemahan Dolar AS dan Aus Masuk "Safe Haven"

  • Oleh ANTARA
  • 20 Januari 2023 - 07:40 WIB

BORNEONEWS, Chicago - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian dua sesi berturut-turut, didukung oleh pelemahan dolar dan beberapa permintaan safe-haven karena data ekonomi AS yang lemah dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve memicu kekhawatiran resesi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 16,90 dolar AS atau 0,89 persen menjadi ditutup pada 1.923,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.927,50 dolar AS dan terendah di 1.902,00 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 2,90 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.907,00 dolar AS pada Rabu (18/1), setelah anjlok 11,80 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.909,90 dolar AS pada Selasa (17/1), dan melonjak 22,90 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.921,70 dolar AS pada Jumat (13/1).

Bursa Comex ditutup pada Senin (16/1) untuk hari libur umum.

"Ada pelarian ke tempat (investasi) yang aman. Emas sepertinya lebih baik ketika pasar sedang menurun," kata Jeffrey Sica, kepala eksekutif dari Circle Squared Alternative Investments seperti dikutip oleh Reuters.

"Dolar AS melemah dan itulah salah satu alasan mengapa kita melihat reli emas, yang menurut saya akan semakin cepat dari sini."

Dolar melayang mendekati level terendah delapan bulan setelah serangkaian data menunjukkan ekonomi AS kehilangan momentum, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing.

Data pada Rabu (18/1) menunjukkan penjualan ritel AS turun paling banyak dalam setahun pada Desember, sementara harga produsen turun lebih besar dari yang diharapkan bulan lalu, memberikan bukti bahwa inflasi telah surut.

Data ekonomi yang dirilis Kamis (19/1) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa izin bangunan AS untuk rumah baru turun 1,6 persen menjadi 1,33 juta pada Desember. Ekonom memperkirakan izin bangunan turun menjadi 1,35 juta.

Federal Reserve Bank of Philadelphia melaporkan bahwa indeks untuk aktivitas umum saat ini dari Survei Prospek Bisnis naik menjadi minus 8,9 pada Januari dari minus 13,7 pada Desember. Para ekonom memperkirakan indeks datang di minus 10,0.

Berita Terbaru

Gol bunuh diri Malick Thiaw Gagalkan Kemenangan AC Milan atas Genoa

Gol bunuh diri Malick Thiaw Gagalkan Kemenangan AC Milan atas Genoa

  • 06 Mei 2024 - 10:00 WIB
Xabi Alonso Ungkap Dua Kunci Kesuksesan Leverkusen Musim Ini

Xabi Alonso Ungkap Dua Kunci Kesuksesan Leverkusen Musim Ini

  • 06 Mei 2024 - 09:40 WIB
Harga Bawang Merah di Kotim Naik Menjadi Rp50 ribu

Harga Bawang Merah di Kotim Naik Menjadi Rp50 ribu

  • 06 Mei 2024 - 09:20 WIB
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Seram Bagian Timur, Maluku

Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Seram Bagian Timur, Maluku

  • 06 Mei 2024 - 09:00 WIB
Liverpool Tekuk Tottenham Hotspur dengan Skor 4-2

Liverpool Tekuk Tottenham Hotspur dengan Skor 4-2

  • 06 Mei 2024 - 08:40 WIB
Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Letusan Abu hingga 1.000 Meter

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Letusan Abu hingga 1.000 Meter

  • 06 Mei 2024 - 08:20 WIB
Borussia Dortmund Ingin Pertahankan Jadon Sancho

Borussia Dortmund Ingin Pertahankan Jadon Sancho

  • 06 Mei 2024 - 08:00 WIB
Bagas/Fikri Petik Pelajaran pada Final Piala Thomas Pertama Mereka

Bagas/Fikri Petik Pelajaran pada Final Piala Thomas Pertama Mereka

  • 06 Mei 2024 - 07:40 WIB
Chelsea Gilas West Ham United 5-0

Chelsea Gilas West Ham United 5-0

  • 06 Mei 2024 - 07:20 WIB
Erick Thohir: BUMN Terus Dukung Aktivitas Olahraga Indonesia

Erick Thohir: BUMN Terus Dukung Aktivitas Olahraga Indonesia

  • 06 Mei 2024 - 07:00 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri