KEPALA SMKN 1 Glorine, enggan memberikan keterangan ke media. Padahal, sekolah yang dipimpinnya itu tengah dilanda isu tak sedap, yakni adanya siswi yang hamil di luar nikah.

Glorine lebih memilih kabur dibandingkan memberi konfirmasi ke awak media yang menantikan penjelasannya. Dia memilih mengemasi barangnya dan meninggalkan lingkungan sekolah saat mengetahui kedatangan awak media, Senin (22/2).

Selang beberapa menit setelahnya, hanya ada seorang perwakilan dari sekolah yang bersedia menemui wartawan.

Tapi tak banyak informasi dari yang bersangkutan. Tanpa menyebutkan identitasnya, perwakilan itu hanya menyarankan agar konfirmasi langsung dilakukan ke Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Lamandau.

'Kita sudah berikan laporan resmi berikut kronologis jelasnya ke dinas,' cetusnya wanita yang tampak sebagai salah satu pengajar di sekolah tersebut.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen)  Dikjar Aldison Masa saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengungkapkan berdasarkan laporan sekolah diketahui ada empat siswi SMK tersebut positif saat dilakukan tes kehamilan.

Dari penemuan itu, sekolah kemudian melakukan penyelidikan internal. Hasilnya kehamilan dua dari empat siswi itu ternyata menyeret keterlibatan dua orang siswa lain.

'Dari laporan sekolah, siswi yang hamil empat orang. Dua hamil oleh dua oknum siswanya, dan dua siswi lainnya hamil oleh orang luar,' sebutnya.

Namun demikian, Aldison Masa belum membeberkan kronologis kejadian termasuk dasar keputusan dikembalikannya ke enam siswa ke orang tuanya.

'Saat ini saya sedang dinas luar, kita akan merapatkan permasalahan ini.  Kemudian selanjutnya dilaporkan ke bupati,' kata Masa.

Terpisah, Bupati menegaskan belum menerima laporan dari dinas terkait. Kendati demikian, dia meyakini persoalan tersebut sudah diselesaikan di tingkat sekolah maupun dikjar.(B-11)