Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Binjai   Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelaku Pengadangan Mobil Polisi di Lamandau Diminta Menyerahkan Diri

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 28 Januari 2023 - 17:35 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik – Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono meminta lima pelaku pengadangan mobil polisi yang membawa terduga pelaku pencurian diminta segera menyerahkan diri ke Mapolres setempat.

“Jika mereka tidak segera menyerahkan diri, kami akan buru,” tegas Bronto saat menggelar konferensi pers di Aula Satreskrim Polres Lamandau, Sabtu, 28 Januari 2013.

Kejadian pengadangan, terang Kapolres, terjadi di area perkebunan kelapa sawit milik PT Satria Hupa Sarana (SHS) pada, Selasa, 24 Januari 2023. Saat itu, mobil yang diadang ditumpangi oleh Kasat Shabara Polres Lamandau, Iptu Karno.

Pengadangan, jelas Bronto, berawal ketika Iptu Karno bersama 10 personel Polres Lamandau tengah melakukan patroli dan menemukan terduga pelaku pencurian berinisial JS dan WW di Estate Beringin, Afdeling Golf, Blok 1/6 milik PT SHS.

“Saat itu JS dan WW tertangkap tangan sedang memanen buah sawit milik PT SHS di lokasi. Lalu Iptu Karno bersama anggota lainnya mengamankan keduanya,” ujar Kapolres.

Kapolres melanjutkan, di tengah perjalanan mobil yang ditumpangi Iptu Karno dihadang lima orang berinisial SR, DM, NF, DD dan PJ. Para pengadang meminta dengan paksa untuk melepaskan teman mereka (JS dan WW) yang telah diamankan.

“Saat membawa terduga pelaku pencurian menuju Mapolres Lamandau, mobil diadang di tengah jalan dan meminta teman mereka untuk dilepaskan,” bebernya.

Selain mengadang mobil petugas, imbuh Kapolres, mereka juga merekam kejadian tersebut serta memviralkannya di media sosial dengan narasi fitnah dan ujaran kebencian. Bahkan mereka menuduh polisi telah melakukan penculikan.

“Saat ini kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti dari hasil tangkapan layar dan video, serta telah memeriksa sejumlah saksi. Kami juga sudah meminta keterangan sejumlah ahli pidana dan bahasa terkait unsur pidana dari penyebaran berita bohong tersebut,” ujarnya.

Diketahui video pengadangan mobil polisi tersebut telah viral di sejumlah platform media sosial. Akibat narasi yang tidak tepat, banyak masyarakat salah paham dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Berita Terbaru