Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemko Palangka Raya Perkuat Intervensi Pemenuhan Gizi Cegah Stunting

  • Oleh ANTARA
  • 02 Februari 2023 - 11:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya  - Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), terus berupaya memperkuat intervensi pemenuhan gizi guna mencegah stunting.

"Upaya penguatan intervensi ini kami lakukan melalui berkolaborasi dengan instansi lain. Salah satunya dengan Dinas Perikanan Kota melalui program gemar memakan ikan," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya Sahdin Hasan, Kamis.

Menurutnya, antisipasi stunting harus dilaksanakan sejak awal pernikahan, kemudian dilanjutkan pada 1.000 hari kehidupan anak yang dimulai sejak anak dalam kandungan hingga anak usia dua tahun.

Karena itu, lanjutnya, mendorong masyarakat gemar makan menyasar pasangan baru menikah, pasangan usia muda, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita maupun bayi yang sudah diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). 

Selain untuk meminimalkan potensi terjadinya stunting, katanya, mengonsumsi ikan secara cukup juga akan menumbuhkan generasi yang sehat dan cerdas, mampu bersaing dan menjadi generasi yang tangguh serta unggul.

"Maka dari itu gemar makan ikan harus dilakukan oleh orang tua mulai sejak awal pernikahan, perencanaan kehamilan, saat kehamilan, hingga setelah kelahiran dan menyusui. Tak terkecuali bagi balita dan bayi yang telah diberi MP-ASI," katanya.

Ikan dipilih menjadi salah satu upaya intervensi pemenuhan gizi untuk mencegah stunting, selain karena kandungan di dalamnya, juga karena hewan air ini banyak ditemui dan mudah didapat di wilayah Palangka Raya.

Selain program intervensi gizi, pihaknya juga menggencarkan edukasi bagi calon pengantin guna membekali mereka informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dalam membina keluarga sejahtera dan berkualitas.

Edukasi ini salah satunya difokuskan pada pentingnya pemenuhan vitamin serta gizi selama pra kehamilan dan  saat hamil hingga saat menyusui. Selain itu juga terkait, dampak jika kesehatan dan keseimbangan pemenuhan nutrisi tubuh tidak terpenuhi.

Edukasi itu sendiri diberi nama Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan (PKPK) tiga bulan pranikah sebagai upaya pencegahan stunting.

Pendampingan akan dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tiga unsur yaitu kader KB, PKK dan bidan atau petugas kesehatan. Mereka diberikan tugas memberikan informasi, edukasi dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan menikah dalam waktu dekat.

Pemeriksaan terhadap calon pengantin meliputi skrining tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hemoglobin (Hb) calon ibu dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil). Pemeriksaan bisa dilakukan di fasilitas kesehatan manapun.

Pihaknya juga melakukan audit stunting yang merupakan upaya mendeteksi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis pengawasan rutin atau sumber data lainnya.

ANTARA

Berita Terbaru