BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini sedang berupaya meningkatkan produktivitas ternak sapi, salah satunya melalui Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik.

"Sementara ini untuk menggalakan ternak sapi kita ada program inseminasi buatan karena salah satu kendala di lapangan peternak kita kekurangan sapi jantan," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Endrayatno, Kamis, 2 Februari 2023.

Keuntungan dari IB ini adalah hasil turunannya bisa lebih bagus dibandingkan sapi lokal karena memang dipilih dari bibit sapi yang unggul.

Dia menambahkan, di Kotim tingkat keberhasilan IB mencapai 70 persen. Jika segala prosedurnya diikuti dengan teliti maka hasilnya akan bagus. Skil petugas dan laporan peternak yang akurat terhadap keadaan sapinya dinilai sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan IB.

"Kalau sudah masa kawin harus cepat disuntikan, kalau kelewatan tidak akan berhasil," ungkapnya. Dinas Pertanian sudah menyiapkan petugas khusus beserta straw atau sperma beku sapi yang merupakan bahan IB dilapangan guna melancarkan program tersebut, sehingga jika sewaktu-waktu ada peternak yang ingin melakukan IB maka bisa segera dilakukan.

Selain IB, upaya dalam meningkatkan produktivitas ternak sapi di Kotim juga dilakukan dengan pembinaan kesehatan hewan serta pembinaan dalam pengolahan limbah untuk pakan ternak.

Saat ini populasi sapi di Kotim bisa dikatakan sangat minim karena tidak sebanding dengan kebutuhan konsumsi sapi Kotim yang dalam sehari mencapai 8 ekor. Untuk sapi lokal Kotim sendiri hanya mampu menyuplai sekitar satu ekor dari yang dibutuhkan.

"Jumlah total populasi sapi kita minim hanya sekitar 4 ribu ekor saat ini karena PMK kemarin kita tidak ada pasokan dari luar sehingga dipotong terus padahal ebelumnya sekitar 6 ribu ekor," katanya.