BANDING PT Adira Finance atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Palangka Raya di Pengadilan Negeri Palangka Raya tumbang. Majelis hakim memenangkan termohon banding PT Energy Ground Kalimantan (EGK) dalam sengketa pembiayaan.

Dalam putusannya majelis hakim menyatakan pemohon banding ditolak karena tidak bisa membuktikan dallil banding. 'Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,' kata Hakim Ketua Jumongkas L Gaol di PN Palangka Raya, Selasa (3/1/2016).

Penasihat Hukum PT EGK Naduh, didampingi Guruh Eka Saputra mengatakan, putusan hakim sangat jelas untuk materi pokok menang, meskipun eksepsi ditolak. 'Jadi gugatan dimenangkan tergugat (pihaknya),' katanya.

Terpisah, Penasihat Hukum PT Adira Finance, Gideon Silaen, mengatakan alasan hakim tidak jelas sehingga pihaknya akan lakukan upaya hukum lainnya. 'Kita kasasi atas putusan PN Palangka Raya,' tegasnya.

Sementara Cristian Sacho Direktur PT EGK mengungkapkan, dirinya merasa dibohongi oleh PT Adira Finance karena perjanjian dan bukti otentik berbeda. Makanya disengketakan BPSK Palangka Raya dan memutuskan dimenangkan bukan perjanjian, tapi kerugian konsumen.

'Saya sesalkan kenapa pihak PT Adira Finance melakukan hal tidak pantas, kenapa harus perampasan,' ungkap dia.

Waktu sidang pertama, jelas Sacho terungkap adanya sewa guna, tapi kenapa mobil atas nama perusahaannya dan pembayaran angsuran sudah 17 bulan ditambah ada DP. 'Intinya bukan masalah banyak tapi pembelajaran kepada konsumen harus hati-hati terhadap perjanjian dari finace yang merugikan makanya harus teliti,' tambahnya.

Lanjut dia, setelah diambil kemudian barang berupa truk dilelang tanpa ada persetujuan pihaknya. Bahkan ada pemalsuan tanda tangan dilakukan Adira yang terbukti di dalam surat penyerahan kendaraan yang katanya tak pernah dia buat. 'Saya akan upayakan pidana,' tutupnya. (CA/B-10)