Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sopir Galian C Tak dapat Beroperasi Kasus Lama Terulang kembali, Dewan Pertanyakan Kendala Pemkab Kotim

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 09 Maret 2023 - 06:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Tidak dapat bekerjanya sopir Galian C di wilayah Kotawaringin Timur (Kotim) bukan kali pertama. Pada 24 November 2021 permasalahan serupa pernah terjadi. 

"Apa saja kendalanya dalam 1 tahun ini sehingga rekomendasi yang kami keluarkan 24 november 2021 tidak berjalan," kata Anggota DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, Rabu, 8 Maret 2023.

Riskon menjelaskan, 24 November 2021 atas nama Mahmud Ilham mengeluhkan perihal sopir galian C tidak dapat bekerja selama 15 hari karena kesulitan mendapatkan solar.

Dia memaparkan rekomendasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada saat itu. Satu kesimpulan poin ketiga dewan mendesak Pemerintah Daerah untuk berkoordinasi dengan pihak penegak hukum untuk menindak galian C ilegal dan pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan forkopimda supaya sopir material galian C dapat beroperasi.

Kemudian poin selanjutnya mendesak pemerintah untuk melakukan pendampingan dalam hal proses perizinan pengusaha galian C. 

"Kami sudah mendorong semampu kami kepada pemerintah daerah hampir  kurang lebih 1 tahun kita memberikan pemerintah supaya ada pendampingan kepada pengusaha maupun sopir galian C," bebernya.

Pada RDP atas aksi demo sopir material galian C yang tak dapat bekerja karena aktivitas dihentikan selama hampir setengah bulan pada Rabu, 8 Maret 2023, dibeberkan salah satu alasan pengusaha berhenti beroperasi ialah masalah perizinan. 

"Ini yang coba saya minta dijelaskan apa kendala yang membuat 1 tahun itu kurang yang menyebabkan 7 pengusaha ini aktif tetapi tidak bisa jalan," tegasnya.  

Ia menegaskan, jangan sampai pemerintah daerah tidak ada kewenangan, sehingga dibiarkan dan tidak dilakukan upaya pendampingan.

"Mungkin nanti kita berikan waktu agar memperjelas rekomendasi yang kita keluarkan. Jangan sampai kita dikira hanya mengeluarkan kertas saja tidak ada beban moril sama sekali," demikian Riskon. (DEWI PATMALASARI/R)

Berita Terbaru