BORNEONEWS, Palangka Raya - Pemerhati Anak dan Remaja, Widya Kumala Wati menilai dampak perundungan tidak boleh dianggap remeh.

"Dampak perundungan yang terus berulang bahkan sampai menganggu kesehatan mental remaja tidak bisa dianggap remeh," ungkapnya baru baru ini.

Sebab mereka yang menjadi korban perundungan akan merasa tidak percaya diri, rendah diri, stress, takut, depresi, prestasi menurun, hingga bisa bunuh diri. “Dampak psikologis ini akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Menurutnya remaja yang menjadi korban perundungan bisa kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari termasuk bermasalah dalam relasi sosialnya.

"Bahkan bisa mengubah yang sebelumnya korban menjadi pelaku perundungan selanjutnya,” ucapnya.

Ia menilai untuk memitigasi hal tersebut, perlu sinergi sosialisasi dan edukasi baik pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) bersama pihak terkait seperti Dinas Pendidikan, Kepolisian, dan lainnya.