Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati dan Narkoba

  • 15 Maret 2016 - 20:12 WIB

BARU sebulan dilantik, Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan  yang bernama Ahmad Wazir Nofiadi  itu ditangkap BadanNarkotika Nasional (BNN). Ia bersama staf dan kerabatnya sedang pesta narkobajenis sabu  di rumahnya yang super mewahitu.

Bupati yang baru sebulan dilantik itu ditangkap BNN padaMinggu 13 Maret malam. Begitu banyak dosis yang digunakan oleh bupati berumur27 tahun ini, sehingga sehari setelah ditangkap dan ditahan di Kantor BNN diJakarta, kondisi fisiknya masih teler alias mabuk.  

Penangkapan Nofiandi pun menjadi pembicaraan. Karena prosespenangkapannya cukup mengejutkan petugas BNN. Saat dilakukan penangkapan,tiba-tiba listrik mati. Dan meski semua yang ditangkap teler akibat over dosis,tetapi barang bukti tak ditemukan. Diduga kuat, keluarga Nofiandi ini dijagadan dilindungi orang-orang kuat untuk menghilangkah jejak dengan caramelenyapkan barang  bukti.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso berjanji akan mencari jawab,mengapa dan siapa yang berulah melindungi orang nomor satu di Ogan Ilir ini.

Jawaban ini penting, karena bisa pula melacak, siapa danbagaimana Nofiandi lolos sebagai calon bupati. Ia mendapat 'Surat KeteranganBebas Narkoba'  dan karena itu lolos pulasebagai calon bupati. Dan celakanya, Nofiandi memenangkan pemilukada pada 9Desember 2015 lalu.

Dari hasil laboratorium yang baru saja dilakukan BNN, iapunterbukti telah mengidap menyakit 'gemar narkoba' ini sudah lama. Artinya, jauhsebelum ia mencalonkan diri sebagai calon bupati. Lagi-lagi pertanyaannya,  bagaimana dia bisa dinyatakan Bebas Narkoba

Yang pasti, ditangkapnya sang bupati ini menjadi soalserius bagi warga Kabupaten Ogan Ilir. Rakyat yang memilih Nofiandi barangkalimenyesali pilihannya. Partai-partai politik yang mengusungnya barangkali takmenyangka bakal celaka.

Sudah pasti, peristiwa ini merupakan tragedi bagimasyarakat Ogan Ilir. Tragedi pula bagi Indonesia.  Para pejabatnya menjadi pecandu sabu. Parapemimpinnya menjadi budak narkoba.  Dan,ketika ada peristiwa yang memalukan seperti ini, semua cuci tangan.

Wahai penegak hukum, pengedar dan pengguna narkoba adalahpenjahat luar biasa. Musuh kita bersama.  Kita tinggal menghitung hari ambruknya tatanansebagai negara dan bangsa!

Berita Terbaru