Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Terkait Penolakan Pengangkatan Juni Gultom Sebagai Pj Sekda, Ini Kata Pj Bupati Kobar Budi Santosa

  • Oleh Wahyu Krida
  • 26 Mei 2023 - 06:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Hari pertama kedatangannya untuk bertugas di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Penjabat (Pj) Bupati Kobar Budi Santosa, Kamis. 25 Mei 2023, di Rujab Bupati, yang bersangkutan juga menerima rombongan tokoh masyarakat yang menyampaikan aspirasi menolak diangkatnya Juni Gultom, sebagai Pelaksana harian (Plh) maupun sebagai Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kobar.

Usai menemui para tokoh masyarakat tersebut, Pj. Bupati menyampaikan bahwa memang benar ia menerima perwakilan tokoh masyarakat yang menyampaikan agar ia bisa melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum melantik Juni Gultom sebagai Plh atau Pj Sekda.

"Atas penyampaian para tokoh masyarakat tadi, saya sampaikan bahwa dalam aturan saya melakukan secara tegak lurus. Bila memang aturan terkait pelantikan sudah terpenuhi apa boleh buat pelantikan akan dilaksanakan," jelas Pj. Bupati.

Menurut Pj. Bupati ia juga menyampaikan pada para tokoh bahwa pelantikan Juni Gultom sifatnya hanya Pj. Sekda dan hukan sekda definitif.

"Bila aturan terkait pelantikan Pj.Sekda sudah terpenuhi, maka besok tetap dilakukan pelantikan. Namun proses pengisian jabatan Sekda definitif akan dipercepat. Untuk itulah rencananya Jumat, 26 Mei 2023 pagi Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) akan berkumpul guna meneliti dokumen apakah lengkap atau tidak. Initinya kami akan bekerja secara profesional dan terbuka," jelas Pj. Bupati.

Sebelumnya, perwakilan tokoh masyarakat yaitu Jamaluddin dan Harisan menyampaikam tujuan pihaknya menemui Pj. Bupati untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait penolakan pelantikan Juni Gultom sebagai Pj. Sekda.

"Alasan tersebut kami sampaikan pada Pjm Bupati untuk menolak saudara Juni Gultom,sebagai Plh atau Pj. Sekda Kobar. pertimbangannya adalah, yang bersangkutan memiliki rekam jejak sebagai pemimpin yang arogan. Kemudian langkah dan kebijakannya sering menimbulkan conflict of interest sehingga menimbulkan kegaduhan serta sering melakukan intimidasi kepada ASN," jelas Jamaluddin dan Harisan. (WAHYU KRIDA/J)

Berita Terbaru