Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Komisi II Kritisi Realisasi Anggaran Pemkab Barito Timur yang Baru 30 Persen

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 14 Juli 2023 - 15:40 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua Komisi II DPRD Barito Timur yang membidangi ekonomi dan keuangan Wahyudinnoor, mengkritisi penyerapan atau realisasi belanja Pemkab Barito Timur yang rata-rata baru mencapai 30 persen saat memasuki semester kedua 2023.

"Laporan realisasi anggaran per Juni 2023 itu rata-rata baru hampir 30 persen, memang ada (perangkat daerah) yang lebih dari 30 persen tapi juga ada yang baru 22 persen. Jadi sudah separuh jalan (tahun anggaran 2023) tapi realisasi kita hanya hanya demikian," ujar Wahyudinnoor, Jumat, 14 Juli 2023.

Dia menuturkan, dalam laporan realisasi dan prognosis APBD 2023 yang disampaikan eksekutif beberapa hari lalu, dari target belanja Rp1,16 triliun hingga awal semester kedua realisasinya baru Rp340 miliar atau sekitar 29,27 persen.

Selain itu, lanjut Wahyudinnoor, Pendapatan Asli Daerah atau PAD yang ditargetkan sebesar Rp200 miliar hingga akhir semester pertama 2023 baru tercapai sebesar Rp20 miliar atau sekitar 10 persen dari target.

"Sebelumnya kami dari DPRD sudah mengingatkan supaya pendapat ini jangan ditargetkan sebesar Rp200 miliar karena memang capaian sebelumnya juga dengan target yang jauh di bawah itu tidak tercapai. Entah bagaimana perencanaan dari pemerintah daerah sehingga menaikkan target pendapatan menjadi Rp200 miliar sehingga sampai sekarang capaiannya baru Rp20 miliar," ungkapnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB ini juga menyinggung surplus/defisit anggaran yang mencapai Rp108,7 miliar dengan sisa lebih perhitungan anggaran atau Silpa sebesar Rp241,2 miliar.

Karena itu Wahyudinnoor mengharapkan kepala daerah melakukan upaya-upaya atau terobosan sehingga target yang sudah dibahas dan disepakati bersama DPRD bisa tercapai hingga akhir tahun anggaran 2023.

"Nah, kami mengukur bahwa ada yang mungkin kinerjanya perlu ditingkatkan, atau reward yang perlu ditingkatkan, ataukah memang Silpa yang direncanakan, atau terhambatnya proses GU (Ganti Uang) sehingga target tidak bisa tercapai," tandasnya. (BOLE MALO/H) 

Berita Terbaru