Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemendikbud: Kurikulum Merdeka Lahirkan Pembelajar Sepanjang Hayat

  • Oleh ANTARA
  • 08 Agustus 2023 - 23:59 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan transformasi sistem pendidikan melalui Kurikulum Merdeka masif dilakukan untuk melahirkan generasi yang memiliki jiwa sebagai pembelajar sepanjang hayat.

“Generasi unggul dibutuhkan agar siap beradaptasi dengan pesatnya perkembangan zaman dan teknologi,” Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo di Jakarta, Selasa.

Terlebih lagi, saat ini terdapat perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang sangat luar biasa sehingga generasi muda harus mampu beradaptasi dengan perubahan.

Para generasi muda harus dibekali dengan kemauan dan kemampuan untuk terus belajar baik mempelajari hal-hal baru maupun membongkar ilmu-ilmu yang telah ada.

Upaya Kurikulum Merdeka untuk melahirkan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat terdapat dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang memiliki enam kemampuan, karakter dan kompetensi utama.

“Profil Pelajar Pancasila itu sebenarnya adalah skill set, karakter, serta kompetensi yang diperlukan untuk seseorang menjadi pelajar sepanjang hayat,” katanya.


Dalam tahapan implementasi, P5 akan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek atau project-based learning yang berbeda dengan pembelajaran berbasis projek pada program intrakurikuler di dalam kelas.

Esensi pertama dari project-based learning adalah kemampuan untuk merumuskan masalah dengan langkah pertama yakni mendefinisikan masalah.



Selain itu, project-based learning ini juga tentang sebuah proses yang menempatkan pelajar untuk bekerja sama dengan orang lain.

“Jadi itu esensinya dari project-based learning, merumuskan masalah dan pertanyaan. Kemudian, mengalami prosesnya dan belajar untuk mengelola diri dari proses itu,” ujar Anindito.

Ketua Kelompok Kerja Implementasi Kurikulum Merdeka Persatuan Guru Nahdlatul Ulama HM Faojin mengatakan Kurikulum Merdeka relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini sehingga implementasinya harus lebih masif.

Kurikulum Merdeka turut memberikan keleluasaan bagi para guru untuk memberikan pembelajaran kepada para murid yang disesuaikan dengan ciri khas peserta didik serta sumber daya lingkungan sekolah/madrasah.

"Sekaligus para guru tidak sebatas menyelesaikan kurikulum namun berekspresi secara elegan dalam mengembangkan kompetensi siswa," kata Faojin.

ANTARA

Berita Terbaru