Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sabran Ahmad: Tugu Pemuda di Atas Belanga Langgar Etika Dayak

  • 11 April 2016 - 21:44 WIB

PATUNG tugu Pemuda yang berlokasi depan kantor gubernur Kalteng sudah lama berdiri. Namun keberadaannya dinilai menyinggung budaya Dayak. 

Menurut Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Sabran Ahmad peletakan patung pemuda yang terlihat menginjak belanga atau tempayan tidak tepat, bahkan melanggar etika. Sabran menilai, belanga adalah simbol suci bagi warga Dayak. Belanga dipercayai bukan sebagai alat pecah-belah biasa, melainkan sebagai penyimpanan air suci dari kahyangan. 

Sabran menegaskan, simbol itu harus dihargai dan dijunjung tinggi sebagai penghargaan adat. 'Itu kan tempat suci. Kok serasa dikencingi begitu. Namanya menghina kepercayaan adat yang diwariskan turun-temurun di kalangan adat Dayak,' ungkap Sabran, di Palangka Raya, Senin (11/4/2016).

Mantan Pejabat BPS Kalteng ini pun mengaku, saat pembangunan dan pencanangannya patung tersebut, di era Gubernur Teras Narang, ia sudah pernah mengingatkan hal ini. Namuni ia tidak tahu kenapa protesnya diabaikan. Akhirnya, sampai sekarang pun tugu pemuda yang berada di atas belanga yang dililit naga itu tetap berdiri.

'Sudah lama ajukan keberatan, karena tidak menghargai budaya Dayak. Saya dari dulu sudah mengingatkan agar hormatilah warisan budaya leluhur,' tandasnya.

Sabran berharap, era kepemimpinan baru di bawah Sugianto-Habib mau mendengarkan keluhannya sebagai sesepuh Kalteng dan pimpinan organisasi adat Dayak. Ia ingin Pemprov Kalteng merehab dan memberi penjelasan kepada khalayak mengenai norma dan etika agar elok dan santun dalam menghargai budaya, adat atau kepercayaan. (RZ/B-10)

Berita Terbaru