Mengingat, lanjut dia, dalam tiga tahun ini persentasi yang mendapatkan pelayanan kesehatan penyakit tidak menular di Kabupaten Barito Utara masih fluktuatif. Untuk penyakit Diabetes Militus tahun 2020 yang mendapatkan layanan sekitar 78 persen.

Kemudian, pada tahun 2021 yang mendapatkan layanan menurun hanya 59 persen dan tahun 2022 terjadi peningkatan 93 persen yang mendapatkan layanan. Untuk penyakit Hipertensi pada tahun 2020 yang mendapatkan layanan 69 persen, tahun 2021 yang mendapatkan layanan meningkat 78 persen dan tahun 2022 terjadi penurunan hanya 52 persen.

“Ini artinya masih banyak masyarakat di Kabupaten Barito Utara yang kurang kesadarannya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan baik dengan pengobatan maupun mengubah pola hidup,” ucanya.

Lebih lanjut Gazali menyampaikan, pertemuan Koordinasi Germas tingkat Kabupaten Barito Utara ini diharapkan tim pembina Germas Kabupaten Barito Utara dapat meningkatkan koordinasi dan advokasi sebagai upaya untuk mendapatkan komitmen dan dukungan perangkat daerah.

“Dan diharapkan juga kepada tim pembina Germas dapat menjalankan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan rasa tanggungjawab,” kata dia.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan koordinasi dan advokasi tim pembina Germas Kabupaten Barito Utara dalam rangka pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan masing-masing.

“Kegiatan pertemuan diikuti peserta sebanyak 25 orang terdiri dari lintas sektor dan lintas program yang merupakan anggota Tim Germas Kabupaten Barito Utara. Metode yang digunakan adalah pemaparan dan diskusi,” katanya. (RAMADHANI/J)