Inisiator GGSI: Posisi dan Durasi Penggunaan Gawai Pengaruhi Kesehatan

Oleh ANTARA
29 Oktober 2023 - 09:15 WIB

BORNEONEWS, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Dr Ridha Dharmajaya mengatakan posisi dan durasi dalam penggunaan gawai sangat mempengaruhi kesehatan tubuh.

"Dua faktor penyebab penggunaan gawai yang bisa mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan adalah posisi dan durasi," ujar Ridha dalam Talkshow Inspiratif, Millenial Inspiration Award 2023 di Medan, Sabtu.

Ridha menjelaskan, menggunakan gawai dengan posisi menekuk ke bawah yang cukup lama akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

"Jika menggunakan gadget dengan posisi yang menyebabkan adanya tekukan pada leher, maka akan ada beban yang ditanggung. Semakin dalam tekukan itu, maka akan semakin berat beban yang ditanggung leher," kata Ridha.

Menurut dia, batas ideal bagi masyarakat menggunakan gawai hanya berkisar dua jam per hari.

"Namun, jika tekukan itu terjadi lebih dari dua jam dan secara terus menerus, ini menjadi masalah. Maka akan terjadi gangguan yakni saraf kejepit pada bagian leher. Gejalanya yakni berat di pundak, leher pegal, tangan kesemutan, dan bangun tidur tidak segar," sebutnya.

Ridha mengatakan, dulunya gejala ini sering dialami orang tua usia 60 tahun ke atas, tapi saat ini sering dialami remaja baik tingkat SMA, SMP bahkan anak SD.

"Parahnya lagi, jika gejala awal itu diabaikan dan kita terus menggunakan gadget dengan posisi yang salah dan dalam durasi waktu yang lama, maka yang terjadi adalah kematian saraf," sebutnya.

Untuk itu, Ridha meminta seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk memahami serta membatasi penggunaan gawai.

"Kematian saraf ini jauh lebih berbahaya dan berujung cacat dengan gejala yang dialami adalah kelumpuhan pada tangan dan kaki dan yang lainnya," sebutnya.

TAGS:

#GGSI #Gawai #Handphone

Berita Populer
Populer Hari Ini

Berita Terbaru

OJK Terbitkan POJK Nomor 5 Tahun 2024

29 April 2024 - 04:00 WIB

Kepala Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy mengatakan bahwa OJK telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum (POJK 5/2024) dalam rangka penguatan pengawasan dan penanganan permasalahan Perbankan.

Wagub Kalteng Ajak Peran Paguyuban Bangun Kalteng

29 April 2024 - 03:00 WIB

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo mengajak paguyuban di Kalteng ikut berperan dalam pembangunan daerah.

Ini Komoditas Impor Utama Kalteng Selama Februari

29 April 2024 - 02:00 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro mengatakan bahwa komoditas utama impor Kalimantan Tengah pada Februari 2024 berupa mesin ekstraksi minyak/lemak pada kelompok mesin/pesawat mekanik.

Ingin Ikut Lomba Mars dan Hymne Pelajar Kalteng Berkah, Perhatikan ini

29 April 2024 - 01:00 WIB

Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng membuka lomba Mars dan Hymne Pelajar Kalteng Berkah dengan total hadiah mencapai Rp50 juta.

PBB: Perlu 14 Tahun Bersihkan Reruntuhan di Gaza

28 April 2024 - 23:59 WIB

Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa mungkin dibutuhkan waktu 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan di Jalur Gaza, yang dibombardir dan dihancurkan oleh rezim Israel.

Wabup Kotim Minta Masyarakat Tak Sebarkan Video Viral Asusila Pelajar

28 April 2024 - 23:50 WIB

Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) meminta masyarakat tidak menyebarkan video asusila pelajar di Sampit yang akhir-akhir ini viral.

10 Guru Penggerak di Kotim Diangkat Menjadi Kepala Sekolah, 5 Orang Jadi Pengawas

28 April 2024 - 23:40 WIB

Sebanyak 10 guru penggerak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah diangkat menjadi kepala sekolah dan 5 guru penggerak diangkat menjadi pengawas.