Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jembatan Peninggalan Belanda di Barito Timur Hanyut Terbawa Banjir

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 02 Januari 2024 - 22:08 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Jembatan Bakubung (beratap) atau lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Belanda di Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur hanyut dibawa banjir sekitar pukul 20.45 WIB, Selasa, 2 Desember 2024.

Jembatan yang dibangun sekitar tahun 1928 dan membentang di atas Sungai Karau dan menghubungkan RT 01 dan RT 33 Kelurahan Ampah Kota tersebut memiliki nilai historis bagi masyarakat Barito Timur karena dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Itu sebabnya sudah beberapa kali warga setempat berupaya mempertahankan keberadaannya dengan bergotong royong dan mengumpulkan sumbangan untuk memperbaiki jembatan yang terbuat dari kayu ulin itu.

Pemerintah daerah juga sempat memperbaiki jembatan tersebut namun hanya bagian lantai dan atap yang diperbaiki.

"Hanyut semua, hanya tersisa bekasnya saja. Memang sudah lama tiang bagian bawah patah namun tidak mendapatkan perhatian," ujar Lurah Ampah Kota Davi Pramana saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp.

Jembatan Belanda yang pada masanya merupakan penghubung utama dari Banjarmasin menuju Muara Teweh dan Puruk Cahu, namun mulai tahun 1990-an sejak dibangun jembatan beton di sampingnya sebagai pengganti, jembatan tersebut digunakan warga sehari-hari untuk ke pasar maupun ke musala.

Sejak saat itu pula jembatan ulin sepanjang 28 meter yang merupakan bukti sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda tersebut nyaris tidak mendapatkan perawatan dari pemerintah. (BOLE MALO/j) 

Berita Terbaru