Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketua DPRD Barito Timur Minta Masalah Kelangkaan Obat di RSUD Tamiang Layang Segera Dibenahi

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 23 Januari 2024 - 08:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur Nursulistio, meminta pemerintah daerah segera membenahi kelangkaan obat yang terjadi di RSUD Tamiang Layang dan menjadi topik hangat pembicaraan masyarakat Barito Timur dalam beberapa hari terakhir.

"Menanggapi keluhan yang disampaikan berkaitan dengan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang yang ramai diperbincangkan, intinya kami di DPRD menginginkan agar segera ditangani dan dibenahi apapun yang menjadi permasalahan," tegasnya melalui pesan suara, Senin, 22 Januari 2024.

Politisi Partai Golkar ini mengaku DPRD hingga kini belum mendapatkan penjelasan dari pihak yang bertanggung jawab atas kelangkaan obat di RSUD Tamiang Layang.

"Intinya rumah sakit adalah kebutuhan dasar berkaitan dengan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Barito Timur. Karena itu selain permasalahan obat yang langka peralatan medis dan kondisi fisik rumah sakit juga harus di benahi," tegas Nursulistio kembali.

Dia tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah mengabdi untuk kesehatan masyarakat Barito Timur selama ini.

"Untuk meningkatkan pelayanan mungkin perlu juga menempatkan tenaga-tenaga tambahan yang mencukupi di rumah sakit itu lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan RSUD Tamiang Layang dalam kondisi darurat karena stok berbagai jenis obat kosong. Kondisi ini dibenarkan oleh sumber terpercaya di internal RSUD Tamiang Layang.

"Sudah nggak kehitung (jenis obat yang kosong), cuman salep kudis , panu aja yang mungkin masih banyak," kata sumber tersebut, Jumat, 19 Januari 2024.

Borneonews mendapatkan tangkapan layar percakapan dokter dan perawat yang begitu putus asa dengan kondisi ini karena harus membatasi suntikan infus untuk setiap pasien atau bahkan obat yang diresepkan kosong sama sekali di farmasi rumah sakit.

Sumber Borneonews menjelaskan, kondisi logistik RSUD Tamiang Layang semakin parah karena banyak distributor yang tidak mau memasok obat ke RSUD Tamiang Layang akibat hutang obat yang belum dilunasi.

Berita Terbaru