Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perkembangan Investigasi Kasus Kematian Ternak Unggas di Barito Timur

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 01 April 2024 - 13:20 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Dinas Perikanan dan Peternakan atau Diskanak Kabupaten Barito Timur menyampaikan perkembangan hasil investigasi kasus kematian ternak unggas secara mendadak. Kematian ternak unggas terutama ayam mulai melanda Barito Timur sejak Januari 2024. Sebagian besar ayam yang mati adalah jenis ayam kampung yang dilepas liar pada siang hari dan tidak divaksin.

"Pada umumnya ayam maupun itik yang mati mendadak dipelihara secara semi intensif, pagi diumbar (dilepas) malam masuk ke dalam kandang dan tidak ada riwayat vaksinasi," ungkap Kepala Diskanak Barito Timur Abianhin, melalui Kabid Peternakan Ratna Widyasari, Senin, 1 April 2024.

Kondisi tersebut membuat Diskanak tidak memiliki data yang lengkap jumlah ayam kampung yang mati karena warga maupun pemerintah desa kesulitan menghitung jumlah ayam yang mati mendadak.

Namun hingga 22 Januari 2024 Diskanak Barito Timur menerima laporan sebanyak 400 ekor bibit ayam buras dan itik petelur mati mendadak. Unggas tersebut sebagian berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan.

"Kasus kematian mendadak ternak unggas ayam buras dan itik pertama kali dilaporkan oleh peternak melalui Kepala Desa Tangkum dan Desa Batuah. Kematian dalam jumlah besar mulai terjadi pada 16 Januari," tambah Ratna.

Gejala yang teramati yaitu ayam diam, tidak nafsu makan, berlendir di mulut lalu terkulai mati. Jarak dari kondisi diam ke kematian kurang dari dua jam.

Pada itik petelur tampak itik berputar-putar seperti menahan sakit pada bagian kepala dan mengeluarkan lendir. 

"Dari hasil investigasi kami di lapangan, ayam yang mati ada yang dikubur, ada yang dibuang, ada juga yang sudah mati membusuk di kebun," ungkap Ratna.

Diskanak Barito Timur kemudian mengambil sampel uji dari ayam buras, itik petelur dan entok yang sedang sakit maupun sehat yang berada di kawasan kejadian. Sampel uji yang kami ambil terdiri atas darah, swab rongga mulut, organ dan bulu muda.

Sampel uji dikirim ke Balai Veteriner Banjarbaru dan selama rentan waktu pengujian sampel, Diskanak Barito Timur melakukan desinfeksi ke beberapa kandang ayam milik warga serta membagikan desinfektan melalui aparat desa atau langsung ke individu masyarakat.

Berita Terbaru