Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

FBHH Sarana Berinteraksi Pengembangan Kebudayaan di Kotim

  • Oleh ANTARA
  • 21 April 2024 - 20:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Festival Budaya Habaring Hurung (FBHH) 2024 sebagai wadah pegiat kesenian tradisional, permainan tradisional, olahraga tradisional, dan makanan tradisional mengekspresikan diri untuk disaksikan dan dinikmati masyarakat luas sembari mengukir prestasi.

"Kegiatan ini dapat dijadikan wadah berinteraksi dalam upaya pengembangan kebudayaan di Kotim, sehingga mampu menumbuhkan minat dan kecintaan generasi muda dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah yang menjadi warisan leluhur," kata Bupati Kotim Halikinnor di Sampit, Minggu.

Dia menjelaskan kesenian, permainan, olahraga dan makanan tradisional di Kotim sangat banyak dan beragam bentuknya. Hal ini merupakan kekayaan intelektual yang tidak akan pernah habis.

Namun demikian, katanya, pengelolaannya juga harus dimaksimalkan supaya tidak terlupakan seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

“Dengan pengelolaan yang tepat dan optimal dapat mendukung perkembangan kebudayaan di masyarakat dan para pelakunya pun bisa menerima manfaatnya,” tuturnya.

Menurut dia, pergeseran pola kehidupan masyarakat dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri mempengaruhi perkembangan kesenian, permainan, olahraga dan makanan tradisional. Maka dari itu, perlu suatu inovasi dalam pengelolaannya agar sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini.

Salah satu bentuk pengelolaan atau upaya pelestarian kesenian, permainan, olahraga dan makanan tradisional yang dilakukan Pemkab Kotim adalah dengan melibatkan generasi muda melalui pemilihan putra-putri pariwisata.

Diharapkan dengan mengikuti ajang pemilihan putra-putri pariwisata para peserta yang notabene berasal dari kaula muda bisa lebih mengenal dan bangga dengan kesenian, permainan, olahraga dan makanan tradisional yang menjadi kekayaan khasanah Kotim. Dengan begitu, mereka akan ikuti menjaga dan melestarikannya.

Halikinnor menyebut suatu bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menjaga kesenian dan kebudayaannya. Contohnya, Jepang yang masih kental dengan kebudayaannya, bahkan hal tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke negara matahari terbit tersebut.

“Kita ingin agar generasi muda kita tidak malu dengan warisan budaya. Jangan karena kemajuan teknologi dan zaman lalu melihat anak muda yang menari tarian daerah disebut kuno, justru hal itu yang membuat mereka lebih kreatif dan inovatif bahkan bisa membawa mereka tampil di tingkat nasional hingga internasional,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim Bima Ekawardhana menyampaikan FBHH bertujuan menggiatkan kembali dan mendorong generasi muda ikut melestarikan kesenian, permainan, olahraga dan makanan tradisional.

Berita Terbaru