Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ebeny Anggota Satpol PP Siap Ikut Pilkades Serentak

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 04 Juni 2016 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Lamandau - Ebeny, anggota Satpol PP Lamandau, menyatakan kesiapannya ikut Pilkades Serentak 2016, di Desa Sekoban, Kecamatan Lamandau. Di Kabupaten Lamandau, sedikitnya ada 41 desa yang bakal menggelar Pemilihan Kepala Desa.

Di sejumlah daerah yang akan memilih orang nomor satu di desanya, 1 Oktober 2016, suhu politik dapat disebut sudah mulai menghangat. Bahkan, untuk  beberapa desa diketahui beberapa bakal calon (balon) kades diprediksi akan diramaikan oleh balon kades dari berbagai latar belakang, mulai dari kalangan masyarakat biasa, tokoh masyarakat yang dituakan hingga kalangan pengusahan dan juga pemborong.

Di Desa Sekoban, Kecamatan Lamandau, Ebeny, putra asli Desa Sekoban, sudah ancar-ancar memenangkan kursi Kades. PNS yang sejak 2006 bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lamandau itu, sudah memantapkan hati. Awalnya diduga merupakan obrolan biasa dan bahan bercandaan di kalangan para anggota Satpol PP. Namun demikian, saat dibincangi serius Borneonews, ayah dari 3 orang anak tersebut baru mengakui keseriusannya ikut berpartisipasi dalam Pilkades. Keseriusannya tersebut dibuktikan pula dengan telah didapatnya surat izin dan persetujuan tertulis dari pembina kepegawaian yang tak lain adalah Bupati Lamandau.

"Saya kan PNS, jadi salah satu persyaratan untuk mencalonkan jadi kades itu harus dapat izin tertulis dari Pak Bupati. Saat ini surat keterangan izin tertulisnya sudah keluar dari pak Bupati tepatnya 25 Mei 2016. Sehingga tinggal menunggu keluarnya surat izin dari BKPP (Badan Kepegawaian Pelndidikan dan Pelatihan," bebernya.

Keputusan untuk ikut mencalonkan diri pada Pilkades berawal dari keprihatinannya sebagai putra asli Desa Sekoban yang menilai masih banyak potensi yang belum termanfaatkan dengan baik di desanya. Sehingga, kata dia, serasa ada panggilan batin untuk kembali ke desa dan ikut andil mempercepat pembangunan desa.

"Desa Sekoban hingga saat ini masih gelap gulita, penyediaan penerangan (listrik) elum merata. Padahal potensinya sebenarnya ada, misalnya saja Desa Sekoban ini diapit oleh setidaknya dua perusahaan perkebunan yang cukup besar, tinggal kita upayakan dan komunikasikan untuk menjalin kemitraan dengan baik antara desa dan perusahaan. Pola ini sudah banyak dilakukan oleh desa lain yang potensinya sebenarnya lebih sulit dari pada desa Sekoban," katanya.

Ebeny juga mencoba blak-blakan, pihaknya mengaku bahwa niat pencalonannya tidak dilatarbelakangi atas besarnya kewenangan pengelolaan dana desa baik dari APBN maupun APBD yang kini cukup besar. Meskipun, tak sedikit banyak pandangan yang menilai bahwa Pilkades kali ini memiliki magnet tersendiri karena tak sedikit para calon berorientasi melihat potensi materil di desa dengan pengelolaan anggaran yang besar.

"Sama sekali bukan karena materi, niat saya ingin ikut membangun desa. Hati saya terpanggil melihat desa yang pembangunannya tertinggal dibanding desa lainnya. Background saya pegawai (PNS), saya siap melakukan penaatan pemerintahan desa yang baik, agar kesejahteraan masyarakat meningkat," harapnya.

Ebeby juga mengaku mengetahui bahwa selain dirinya ada beberap orang yang diprediksi akan mencalon pada pilkades di desanya tersebut. Dirinya mengajak agar semua bakal calon sama-sama menyukseskan pilkades serentak dengan demokratis dan jujur.

"Kepada calon lain saya mengajak untuk berkompetisi dengan sehat. Untuk masyarakat, saya harap jeli memilih calon kades, dan untuk PanPilkades marilah kita sukseskan Pilkades di Desa Sekoban dengan pelaksanaan Pilkades yang Luber Jurdil dan transparan," ajaknya. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru