Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hari ini, Tim SAR Gabungan Cari Dua Korban KM Nusantara Dolphin 1 Yang Belum Ketemu

  • Oleh Cecep Herdi
  • 20 Juni 2016 - 18:31 WIB

BORNEONEWS-Kumai - Sebanyak 19 orang tim SAR gabungan dari Basarnas, Polairut, dan Poslanal Kumai Senin (20/6/2016) pagi mulai melakukan pencarian terhadap dua korban kapal tengelam di perairan  Senggora muara  Teluk Kumai.

Tim SAR gabungan berangkat dari Pos TNI AL sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan kapal milik Basarnas. Mereka melakukan petroli pencarian yang difokuskan ke lokasi kapal karam.

"Kami patroli sudah sampai ke Tanjung Keluang," kata Letda Johan Arifin kepada Borneonews, Senin (20/6/2016)

Selama patroli berlangsung, belum ada tanda-tanda penemuan baik barang-barang dari KM Nusantara Dolphin 1 ataupun dua orang ABK yang hilang.

Mereka pun belum mendapat laporan dari nelayan yang menjaring ikan ke laut.

"Belum ditemukan hasil, kami masih fokus mencari sampai saat ini. Para nelayan dan Kapal yang menggunakan radio sudah kami himbau jika menemukan benda yang mencurigakan segera laporkan untuk dilakukan evaluasi," jelasnya.

Tim SAR sejauh ini belum dapat memastikan keberadaan dua ABK kapal yang hilang. Apakah terjebak di dalam kapal atau sudah terseret ke wilayah pantai.

Menurut salah satu nelayan, selama 45 tahun, gelombang tertinggi di laut Kobar baru terjadi kali ini. "Selama 45 saya menjadi nelayan, baru kali ini ombak begitu ganas, cuacanya susah diprediksi. Saat berangkat cuaca cerah, sudah di tengah cuaca buruk," katanya.

Patroli Terhalang Gelombang Tinggi

Letda Johan Arifin mengaku patroli dan evaluasi bangkai kapal terganjal cuaca buruk. Gelombang tinggi menyulitkan tim SAR menuju titik lokasi kapal karam.

Pihaknya berharap, ada kapal bantuan dari KSOP atau Banjarmasin yang mampu menerjang ombak dan gelombang tinggi.

"Kondisi cuaca buruk, gelombang tinggi," kata Johan Arifin.

Sementara itu, Kepala KSOP Kumai, Junaidi mengakui, prakiraan cuaca saat ini sulit diprediksi. Bahkan, ketika kapal diizinkan berlayar dari pelabuhan Panglima Utar Kumai dengan kondiai cuaca normal dan cerah, tiba-tiba di tengah laut cuaca ekstrim muncul.

"Memang cuaca saat ini sulit diprediksi, apalagi saat ini musim pancaroba di mana gelombang tinggi dan angin kencang serin terjadi,"

Sebelumnya, Sabtu (18/6/2016) sekitar pukul 20.00 WIB, KM Musantara Dolphin 1 yang mengangkut 850 ton pupuk tenggelam pada posisi 03 16 512 S dan 111 49 705 E di perairan Senggora muara Kumai. Dari 14 kru kapal, 11 orang ditemukan selamat, 1 meninggal dan 2 masih dinyatakan hilang. (CP/*)

Berita Terbaru