BORNEONEWS, Makassar - Azzahrah Rahman memastikan adik sepupunya, Muhammad Mabrur Dahri (27), Kepala Kamar Mesin Kapal Tugboat Charles 001, sandera terbaru kelompok Abu Sayyaf. Kepastian itu diperoleh pihak keluarga dua hari lalu, setelah sebelumnya hampir seluruh sumber informasi seperti tertutup.

"Pihak keluarga baru tahu kepastiannya dua hari lalu, kemarin-kemarin pihak perusahaan selalu sembunyikan soal ini," kata Azzahrah Rahman lewat telepon dari Makassar kepada Borneonews yang menghubunginya, Jumat (24/6/2016) sore.

Info penting itu datang dari seorang teman Muhammad Mabrur Dahri, yang sempat dibebaskan kelompok penyandera. Sebelumnya, pihak keluarga kehilangan kontak. Biasanya, secara rutin Muhammad Mabrur Dahri memberi kabar, terutama tentang posisinya sebelum berlayar, atau sedang berlabuh di sebuah wilayah.

Beberapa pihak membantah adanya pembajakan dan penyanderaan kapal tugboat Charles 001 dan tongkang Roby 152 oleh kelompok Abu Sayyaf. Tetapi, sumber Prokal.co, Kamis (23/6/2016) menyebutkan, ada fakta menguatkan penyanderaan memang terjadi.

Kamis  (23/6/2016), pukul 10.30, pihak perusahaan pemilik kapal PT Rusianto Bersaudara, di Jalan Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar rapat koordinasi membahas penyanderaan awak tugboat Charles 001 ini. Rapat tersebut dihadiri instansi terkait.

Muhammad Mabrur Dahri, satu dari tujuh awak kapal Charles 001 yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Lainnya, Ferry Arifin (nakhoda), Edy Suryono (Masinis II), Ismail (Muallim 1), Muhammad Sofyan (Oilman), dan Robin Piter (juru mudi).

Sementara itu, 6 ABK tongkang Roby 152 dilepas dan sudah kembali pulang. Itulah yang menyampaikan tentang terjadinya penyanderaan tersebut. Azzahrah Rahman berharap pihak berwewenang bertindak cepat agar saudara dan teman-temannya segera dibebaskan dalam keadaan selamat. "Kami rindu, apalagi ini menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah." (*/N).