BORNEONEWS, Sukamara - PDAM Sukamara berencana menaikkan tarif dari Rp1.100 per meter kubik menjadi Rp2.000. Wacana perubahan tarif tersebut siap disampaikan kepada pihak legislatif untuk dibahas bersama kalangan eksekutif. Penyesuaian perlu dilakukan, karena yang berlaku sekarang, tarif PDAM lama sejak pertama kali Kabupaten Sukamara berdiri.

'Memang perlu ada penyesuaian. Untuk hitung-hitungannya sudah ada dan konsep akan disampaikan kepada legislatif untuk dibahas karena harga ini menyangkut kepentingan publik,' kata  Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna, kemarin.

Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna menjelaskan, jumlah pelanggan PDAM di Sukamara sekitar 1.000. Jumlah tersebut mengalami peningkatan meski tidak terlalu signifikan. Karena area pelayanan hanya di Kota Sukamara sehingga menjadi kendala dalam peningkatan pelanggan.

'Cakupan layanan PDAM hanya se Kota Sukamara, Nanga Bulik. Sementara ini meningkatkan jaringan ke kawasan yang belum terpasang PDAM seperti komplek perkantoran dan perumahan baru,' tambah Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna.

Disinggung pengembangan jaringan ke kecamatan selain dalam kota, Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna menyatakan pihaknya sudah merencanakan. Namun karena pengelolaan sarana air minum luar kota Sukamara masih dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU), sehingga pihaknya tidak bisa melakukan pengelolaan meskipun tersedia jaringan.

'Misalnya di wilayah Balai Riam ada dibangun sarana jaringan oleh Dinas PU provinsi dan kami sudah mengajukan permintaan agar bisa mengelola, tetapi tidak bisa karena pengelolaan akan dilaksanakan Dinas PU kabupaten,' kata Direktur PDAM Sukamara, Asep Sutisna, .

Padahal lanjutnya, pengembangan jaringan ke kecamatan lain merupakan potensi meningkatkan jumlah pelanggan PDAM. Dari survei pihaknya ke lapangan, terutama ke wilayah yang dinilai potensial menunjukkan animo masyarakat menggunakan fasilitas PDAM. Jika terjadi peningkatan pelanggan, tambahnya, akan berimbas kepada pemasukan daerah. (MG-13/N).