BORNEONEWS, Barito Selatan - Warga kota Buntok, Barito Selatan (Barsel), merasa resah dengan banyaknya parkir liar yang menjamur di sejumlah jalan dalam kota. 

Warga Buntok bernama Bukhroni Iboek, salah satu netizen di dalam group media sosial aspirasi masyarakat Barsel menyampaikan, ketika ia membeli obat di sebuah apotek dekat BNI jalan Merdeka Raya, Buntok, ditagih pungutan parkir. 

'Padahal saya hanya sebentar saja membeli obat. Sedangkan helm saja masih dikenakan dan belum dilepas ketika membeli obat. Namun begitu kembali tetap ditagih parkir oleh seseorang ,' ucap dia dalam posting-an medsosnya. 

Menurut dia, di sepanjang Jalan Merdeka Raya diduga paling banyak parkir liar. Begitu kendaraan ditinggal sebentar kendaraan sudah dibalik arah dan pemiliknya ditagih parkir Rp2.000 ketika kembali. 

Hal senada diungkapkan anggota group media sosial, Ayu Piut Ngana. Ia setiap kali berhenti untuk membeli sesuatu selalu ditagih bayaran parkir, walaupun daerah tersebut bukan lahan parkir yang sah. 

'Bayangkan saja kalau setiap hari singgah sebanyak 10 kali, maka dana yang dikeluarkan untuk parkir sebesar Rp20 ribu,' keluhnya. 

Ia menyampaikan parkir liar tersebut ada di setiap rumah makan, apotek, warung. Meskipun singgah sebentar dan posisi mesin sepeda motor tersebut masih hidup tetap ditagih parkir ketika pemiliknya kembali. 

'Kita mengharapkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Barsel cepat mendengar keluhan masyarakat, karena yang tidak dipungut parkir hanya di masjid dan gereja saja,' harapnya. (URIUTU DJAPER/m).