BORNEONEWS, Palangka Raya - Kalimantan Tengah siap jika ditunjuk menjadi ibu kota Republik Indonesia. Wakil Gubernur Kalteng, Habib H Said Ismail menyatakan siap jika provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai  yang dipimpinnya bersama Gubernur Sugianto Sabran ini dijadikan Ibu kota RI.

"Kalau Kalteng terutama Kota Palangka Raya diminta menjadi ibu kota pemerintahan RI, saya nyatakan siap. Tapi, bagaimana Kalteng mau jadi ibu kota pemerintahan kalau Bandiklat saja belum punya gedung," ungkap Wagub Kalteng, Habib Said Ismail, dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Diklat di Aula Bandiklat Kalteng, di Palangka Raya, Senin (1/8/2016).  

Dalam acara yang dihadiri pejabat dari Lembaga Administrasi Daerah (LAN) dan Bandiklat se-Kalimantan itu, Habib mengatakan, jika Pulau Jawa adalah masa lalu, Pulau Sumatra adalah masa kini maka diharapkan Pulau Kalimantan adalah masa depan dari negara ini.

Menurut Wagub, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kalteng telah mengajukan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2017 sebesar Rp281,3 Miliar kepada pemerintah pusat. Anggaran ini menurutnya akan digunakan untuk pembangunan gedung Bandiklat Kalteng yang baru di lokasi eks SPN (Sekolah Polisi Nasional) jalan Tjilik Riwut Kilometer 6, Palangka Raya yang memiliki luas sekitar 6 hektare.

"Kita doakan dana ini disetujui supaya Kalteng punya gedung. Masa akreditasinya sudah A tapi belum punya gedung. Di gedung ini rencananya akan disediakan di antaranya dua gedung asrama tiga tingkat, satu gedung aula, ruang makan dan sarana penunjang lainnya," kata Wagub.

Menurutnya, jika Kalteng ingin menerima dan mewujudkan mimpi menjadi ibu kota pemerintahan maka akan memerlukan ASN berkualitas. Kualitas ini bisa didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan. "Makanya saya apresiasi dengan kegiatan sosialisasi ini untuk dapat meningkatkan profesionalitas ASN kita." (TESTI PRISCILLA/N).