BORNEONEWS, Nanga Bulik - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Lamandau, terus menggencarkan sosialisasi tentang penangggulangan dan pencegahan HIV/ AIDS. Tak hanya masyarakat umum, sosialisasi juga menyasar berbagai level masyarakat, termasuk dunia usaha.

Hal tersebut seperti yang berlangsung pada Selasa (9/8/2016), di pusat kesehatan PT. Menthobi Makmur Lestari (MML), desa Kujan, kecamatan Bulik.

Dalam sosialisasi yang mengikutsertakan karyawan perusahaan tersebut, KPA Lamandau melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/Aids dengan pengambilan sample darah atau mobile VCT, yang kemudian hasilnya akan diperiksa di laboratorium. Selain itu, KPA juga menjelaskan perihal bahaya dan dampak dari penyakit mematikan tersebut, jika tidak diketahui, tidak disadari dan tidak ditangani dengan baik.

"Di kabupaten Lamandau, saat ini tercatat ada 7 orang penderita HIV/AIDS. Hal itu juga merupakan data yang dikeluaran KPA provinsi Kalteng baru-baru ini. Menyikapi hal itu, kita (KPA Lamandau) rutin untuk melakukan pendampingan melalui konseling. Inipun sebagai salahsatu upaya pencegahan yang kita lakukan di Lamandau," beber Sekretaris KPA Lamandau, Multatuli Elyas.

Ia juga menyebutkan, kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk kerjasama pihak KPA dengan dunia usaha dalam menekan angka penderita HIV. Kegiatan inipun akan terus digencarkan disejumlah perusahaan lainnya yang ada di Lamandau.

"Intinya sengaja kita jemput bola untuk mengantisipasi, karena kondisi di Lamandau saat ini sudah tidak lagi titik fokus besamaan dengan ditutupnya lokasi prostitusi oleh pemerintah daerah pada akhir 2014 lalu," bebernya.

Ia juga menjelaskan, dapun yang diperiksa darahnya adalah semua karyawan yang sebagian besar pria dari berbagai level, tanpa terkecuali. Termasuk mandor, asisten dan krani.

Terpantau bahwa tangapan pihak perusahaan terhadap kegiatan KPA ini sangat postif, seperti yang disampaikan  Estate Koordinator PT Menthobi Makmur Lestari, Puji Irianto.

"Dengan demikian kita jadi tau dilingkungan kita ada yang teridap penyakit HIV atau tidak, pemeriksaan ini pun tidak mengganggu jam kerja karena dilakukan pas di jam istirahat, untuk itu kita juga mengucapkan terima pada KPA," tandasnya. (HENDI NURFALAH/m)