Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

144 Hotspot Dipadamkan, 20 Pelaku Karhutla Ditangkap Sepanjang 2016

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 17 Oktober 2016 - 18:51 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tim Terpadu Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) telah berhasil memadamkan 144 titik api dan menangkap 20 pelaku pembakaran sepanjang 2016.

Sebanyak 144 titik api dan 20 pelaku yang ditangkap itu tersebar di tiga kabupaten yaitu Kotawaringin Barat dengan 50 hotspot sementara pelaku Karhutla berjumlah 9 orang, Kabupaten Lamandau 85 hotspot dengan jumlah pelaku lima orang, dan Sukamara 9 hotspot dan jumlah pelaku yang sudah diserahkan ke polsek atau polres berjumlah enam orang.

Dansub Satgas Darat Wilayah Kalteng Bagian Barat Dandim 1014/Pbn Letkol Inf Wisnu Kurniawan menjelaskan, keberhasilan tim terpadu dalam penanganan Karhutla di tiga wilayah disebabkan karena persiapan yang dilakukan tim terpadu sudah dilaksanakan dengan matang. Seperti persiapan awal penanganan Karhutla, melakukan patroli di daerah rawan karhutla, melaksanakan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat.

"Selain itu tim juga memasang banner dan spanduk serta mendirikan posko," ujar Wisnu di ruang kerjanya, Senin (17/10/2016).

Ia juga mengatakan, operasi berlangsung sejak Februari 2016 dan berakhir 8 Oktober 2016 atau selama delapan bulan. Tim berjibaku memadamkan api dengan perencanaan dan koordinasi dan pemberangkatan ke lokasi serta penanggulangan Karhutla dan penangkapan pelaku.

"Kenapa api bisa tertangani dengan cepat karena ini tim terpadu jadi pencegahan sudah dilaksanakan dengan berbagai tahapan," beber dia.

Ia juga menjelaskan, Tim Satgas Karhutla yang melibatkan TNI-Polri, BPBD serta BKSDA SKW II Pangkalan Bun dan sejumlah instansi terkait sudah dibubarkan karena saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga titik api sudah tidak ditemukan lagi. Walau begitu ia tetap mengjimbau kepada masyarakat untuk membakar lahan dan hutan secara masif.

"Meski sudah memasuki musim penghujan tetapi kita tetap mengimbau agar masyarakat tidak membakar hutan," saran dia.(KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru