Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BNPB : Gempa Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya-Aceh Rusak 9 Daerah

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 07 Desember 2016 - 12:58 WIB

BORNEONEWS,  Pidie -- Gempabumi tektonik dengan kekuatan 6,5 SR di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada Rabu (7/12/2016) diperkirakan menghancurkan sedikitnya sembilan daerah di kabupaten itu. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pukul 05. 03.36 WIB dengan kekuatan M=6,5. Pusat gempabumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.  

Demikian analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagaimana  disampaikan Sutopo Purwo Nugroho,  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB kepada Borneonews. Gempa yang tidak memicu tsunami ini menggncang dua kabupaten. Yaitu Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Menurut analisis peta tingkat guncangan dari BMKG  berdampak pada daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh. Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempabumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. 

Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan , gempa sangat kuat dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh.

Bangunan di Kecamatan Bandarbaru Kabupaten Pidie Jaya roboh. Sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga Kabupaten Pidie juga roboh dan menimpa penghuninya. Juga ada 1 orang luka, 10 ruko roboh, 4 rumah roboh, beberapa tiang listrik roboh di Pidie Jaya.

Ada beberapa bangunan di Ulle Glee Kabupaten Pidie roboh. Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat masjid yang rusak akibat gempa.

BPBD masih melakukan pendataan. Dengan pusat gempa dangkal dan sumber gempa berasal dari sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut diperkirakan bangunan tidak tahan gempa akan mengalami kerusakan.

BNPB masih terus melakukan kajian dan koordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BPBD sudah berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan pada masyarakat.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 5.30 WIB sudah terjadi gempabumi susulan sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesar M=4,8. (*)

Berita Terbaru