Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasca Ambrul Oprit Jembatan Ulu Jaman Gunakan Sistem Buka Tutup

  • Oleh Uriutu
  • 21 Desember 2016 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Buntok - Pasca ambrulnya oprit jembatan Ulu Jaman, di Desa Ugang Sayu, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kamis, (15/12/2016) , belum bisa dilewati secara bebas, masih menggunakan sistem buka tutup. Meski sudah diperbaiki oleh Dinas PU Kalimantan Tengah, dalam hal ini Proyek Penanganan Jalan Nasional (P2JN), namun jembatan tersebut masih belum bisa dilewati seleluasa seperti sebelumnya.

'Kita menerapkan rekayasa lalulintas dengan sistem buka tutup baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintasi jembatan tersebut,' kata Kepala Dishubkominfo Barsel, Sintanu kepada Borneonews, Rabu (21/12/2016).

Sintanu mengatakan, tujuan sistem buka tutup, agar arus lalu lintas yang melintas di atas jembatan Ulu Jaman berlangsung aman dan lancar. Selain itu, agar penimbunan oprit yang dilakukan P2JN bisa lebih stabil.

Sementara itu, Kasubdin Bina Marga  DPU Barsel, Jhonson Kamerhan membenarkan longsornya oprit jembatan Ulu Jaman yang terjadi pada hari Kamis 15 Desember 2016.

Pihaknya sebut Jhonson, telah menghubungi Dinas PU provinsi Kalteng dalam hal ini Proyek Penanganan Jalan Nasional (P2JN) wilayah III.

'Yang pasti kita terus berkoordinasi dengan PU provinsi dan P2JN. Karena kewenangan penuh ada pada mereka,' ucap dia.

Sementara itu, lanjut dia, hingga saat ini oprit jembatan tersebut telah ditangani yaitu dengan cara ditimbun pada bagian oprit jembatan yang longsor.                 

Informasi dihimpun Borneonews dilapangan, ambruknya jembatan berusia sekitar 30-an tahun tersebut terjadi sejak Kamis (15/12/2016) lalu. Penyebabnya karena dalam beberapa hari belakangan hujan turun terus menerus sehingga tanah tempat oprit jembatan terjadi erosi dan longsor.

Ambruknya jembatan tersebut, sontak sempat membuat transportasi terutama angkutan roda empat lumpuh total. Bahkan sempat terjadi antrian panjang sekitar dua kilometeran. (Uriutu Djaper/N).

Berita Terbaru