Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sopir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Wajib Lapor

  • Oleh Budi Yulianto
  • 16 Januari 2017 - 18:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Arif Iraka Hakiki (25 tahun) yang merupakan sopir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Hartoni, kini wajib lapor ke Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Palangka Raya. Hal itu berkaitan dengan peristiwa kebakaran di Jalan Tjilik Riwut, Km 4, Palangka Raya, Kamis (12/1/2017) dini hari.

Dalam musibah itu, Arif selamat dari maut. Sedangkan Kadis Pendidikan Kabupaten Katingan, Hartoni sampai kini belum diketahui keberadaannya.

Di sisi lain, satu jenazah laki-laki dewasa ditemukan tewas terpanggang. Belum diketahui identitas korban. Polisi masih menunggu hasil tes DNA lantaran kondisi jasad sudah tidak bisa dikenali.

"Dia (Arif Iraka) wajib lapor saja," ucap Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli kepada wartawan, Senin (16/1/2017).

Menurut Kapolres, saat diperiksa, keterangan Arif tidak berubah-ubah. Di sisi lain, kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp600 juta.

Sementara itu, berdasarkan penuturan Arif beberapa hari lalu, kecelakaan yang berujung musibah kebakaran tersebut berawal ketika dirinya bersama Hartoni berangkat dari Sampit menuju Palangka Raya dengan tujuan pulang ke rumah sang kepala dinas di Jalan Jalan Gurame.

Dari Sampit, Arif yang megang kemudi. Menurutnya itu juga sesuai perintah Hartoni. Namun, lanjut dia, Hartoni juga berpesan jika mengantuk harus bilang. Pada saat Arif nyopir, Hartoni tidur.

Kemudian sampai di wilayah Bukit Batu (daerah Tangkiling), gantian Hartoni yang mengemudi. "Kami sudah biasa bergantian nyopir karena Beliau juga mengatakan kalau mengantuk bilang," ucap Arif.

Sebelum kejadian kebakaran, Arif sebenarnya sudah merasakan hal aneh ketika mobil Toyota Hilux bernomor polisi KH 1007 NW yang mereka tumpangi menabrak tiang listrik. Selanjutnya, barulah mobil menabrak kios BBM dan terjadilah kebakaran.

"Saya waktu itu merasakan bak, bak, bak, bak. Tapi masih belum bangun. Kemudian saya terbangun ketika merasa kaya ada angin, lalu rasa panas. Ternyata samping kiri saya apinya sudah besar,"

"Sehingga saya tidak bisa keluar dari samping kiri. Pak Kadis waktu itu sudah tidak ada lagi terlihat. Kemudian saya keluar dari pintu mobil sebelah kanan," cerita Arif.

Ketika keluar, Arif mengaku masih berupaya mencari Hartoni. Tapi tidak membuahkan hasil. Ia kemudian mendatangi seorang laki-laki pengendara motor dan meminta tolong agar mengantarkannya ke rumah Hartoni, di Jalan Gurame.

Sampainya di tempat tujuan, Arif tetap tidak juga mendapati Hartoni. Kemudian, dia bersama istri dan anak Hartoni kembali datang ke lokasi kejadian. "Kita berupaya mencari lagi. Tetapi juga tidak ditemukan. Dua ponselnya tidak aktif saat dihubungi, sampai sekarang," ungkap Arif. (BUDI YULIANTO/B-3)

Berita Terbaru