BORNEONEWS, Palangka Raya - Usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menggunakan pile slab di ruas jalan nasional Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau gagal tahun ini. Sementara harus bersabar karena ruas tersebut hanya mendapatkan proyek peninggian badan jalan dari pemerintah pusat.

Sebagai gantinya, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Wilayah Kalimantan menyiapkan Box Culvert di ruas jalan yang tergenang akibat aliaran sungai tersebut. Kontrak pengerjaan harus sudah diteken paling lambat Februari 2017 ini.

"Khusus penanganan banjir tahunan di Bukit Rawi, tahun ini ada peninggian pada titik tertentu dengan Box Culvert. Februari ini sudah tandatangan kontrak, khususnya yang genangan ya," kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Perencanaan dan Pelaksanaan Jalan Nasional (P2JN) Kalimantan Tengah, Kurnia Halomoan kepada Bornoenews di kantornya, Jumat (3/2/2017)

Ia menjelaskan untuk memulai proses pembangunan, pihaknya masih menunggu Detail Engineering Design (DED) yang masih belum rampung. Ketika DED sudah ada, pihaknya akan segera memulai pekerjaan itu. "Ini sambil tunggu DED, agar disetujui penanganannya agar tahun ini tuntas," cetus dia.

Sebelumnya, usulan penanganan ruas jalan yang tenggelam ketika musim hujan di Bukit Rawi, Pulang Pisau, hingga saat ini masih menggantung. Pasalnya, pemerintah pusat belum memberikan jawaban kepastian penanganannya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kalteng Leonard Samuel Ampung mengatakan, Pemprov Kalteng, sudah berulangkali mengusulkan penanganan ruas jalan nasional itu dengan teknik pile slab karena penanganan secara biasa tidak memungkinkan. Pemprov juga melaporkan fungsinya mengingat sangat krusial bagi distribusi barang dan jasa dari dan ke Ibukota Kalteng.

Hitung-hitungan Dinas PU-TR Kalteng, untuk penanganan ruas tersebut, dengan jumlah panjang jalan yang harus dilakukan pile slab (jembatan gantung) adalah sepanjang 4 Km maka anggaran yang dibutuhkan adalah Rp 402 miliar lebih. (M ROZIQIN/B-8)