Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

'Ayo Lawan Kampanye Anti-Sawit Uni Eropa'

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 Maret 2017 - 12:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kampanye hitam oleh Uni Eropa (UE) terhadap minyak sawit Indonesia harus terus dilawan karena ini terkait persaingan bisnis dari negara penghasil minyak nabati di luar sawit.

"Saat ini, kampanye negatif sawit yang masih berlangsung itu sudah merugikan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar, dan itu harus dilawan," kata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institut, Tungkot Sipayung, kepada pers di Jakarta, Senin (27/3/2017).

Sejak 1996 hingga 2014, konsumsi minyak sawit meningkat dari 16% menjadi 42%. Sedangkan konsumsi minyak bunga matahari, minyak rapeseed dan minyak kedelai dalam kurun waktu yang sama justru mengalami penurunan.

"Diduga kuat kondisi itu yang menyebabkan negara-negara produsen minyak nabati di luar sawit melakukan kampanye negatif sawit. Tanaman sawit di Indonesia sudah ada sejak 1911 dan kualitasnya mengalahkan dari sumber sawit sendiri, yakni Afrika, dan komoditas ini harus dilindungi," papar Tungkot.

Tungkot menilai, perlindungan terhadap komoditas sawit harus dilakukan karena petani sawit sudah merasakan keuntungan dengan harga komoditas itu yang lebih tinggi dari komoditas lainnya.

"Isu bahwa sawit menjadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim global juga tidak benar. Alasannya, karena pemanasan global faktanya akibat meningkatnya intensitas efek gas rumah kaca global," ujarnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru