Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini yang Membuat Kelompok Tani Dayak Misik Geram Dengan PT NSP Sampai Agendakan Demo

  • Oleh Naco
  • 16 April 2017 - 08:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kesabaran Kelompok Tani Dayak Misik Kabupaten Kotim terhadap PT Nusantara Sawit Persada (NSP) tampaknya telah habis. Mereka pun berencana mendemo perusahaan sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Kota Besi itu secara besar-besaran dengan melibatkan warga empat desa.

"Kami sudah cukup bersabar. Namun, tampaknya PT NSP ingin menguji kesabaran kami," kata Kordinator Tim Pendamping dan Advokasi Kelompok Tani Dayak Misik Kabupaten Kotim, M Jais Kurdi, Minggu (16/4/2017).

Jais menyebut, warga mulai merasa terusik sejak 21 Februari 2017. Saat itu, Kelompok Tani Dayak Misik Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi, meyurati PT NSP. Pengurus kelompok tani bersama Tim Pendamping dan Advokasi Dayak Misik Kotim (TPADM-Kotim) lalu mengadalan pertemuan dengan Humas PT NSP Jeni R pada 23 Maret 2017.

"Pada pertemuan itu Humas PT NSP menyampaikan keberatan lahan Kelompok Tani Dayak Misik berada di lahan PT NSP dan mengarahkan agar kelompok tani mencari lahan kosong untuk dimitrakan," kata Jais.

Bahkan dalam pertemuan terakhir, PT NSP menyarankan agar pengurus Kelompok Tani Dayak Misik Desa Kandan dan TPADM-Kotim untuk memfasilitasi mereka bertemu dengan Forum Koordinasi Kelompok Tani Dayak Misik Kalimantan Tengah (FKKTDM-KT) di Palangka Raya. Hingga akhinya kelompok tani Kandan menyurati FKKTDM-KT agar mengundang perusahaan untuk duduk bersama membahas masalah kemitraan pada lahan yang berada di luar HGU PT NSP.

"Akan tetapi saat pertemuan dijadwalkan pada 6 April 2017 di Palangka Raya di kediaman Bapak Siun Jarias, perwakilan manajemen PT NSP tidak ada yang hadir. Mereka beralasan bahwa belum ada perintah dari manajemen pusat untuk hadir dalam undangan itu. Ini yang kami sesalkan, kami sudah datang dan provinsi sudah mengundang mereka, namun mereka malah tidak hadir," tegas Jais.

Meski demikian, Tim Pendamping dan Advokasi masih berupaya mencari jalan tengah dengan melakukan pendekatan persuasif. Namun tidak mendapat tanggapan serius. Hingga akhirnya mereka bersama FKKTDM-KT dan TPADM-Kotim serta pengurus Kelompok Tani Dayak Misik Kandan, Soren, Camba, dan Palangan sepakat untuk menggelar demo pada Rabu (26/4/2017).(NACO/B-3)

Berita Terbaru