BORNEONEWS, Palangka Raya - Sudah empat bulan ini Bahrudin hanya bisa terbaring lemah di ranjang. Anak usia 9 tahun pasangan Ahmad (37 tahun) dan Yanti (35 tahun) ini lumpuh setelah terjatuh dari sepeda ontel.

Nasib nahas itu terjadi di Jalan Cakra Buara, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya. Lantaran lumpuh, sehingga Bahrudin harus berhenti dari sekolahnya. Saat itu Bahrudin masih kelas 3 SDN 2 Palangka.

Bahrudin sempat dirawat di RSUD Doris Sylvanus, namun seminggu kemudian disarankan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Namun lantaran pihak keluarga tidak memiliki uang untuk keperluan hidup selama di Banjarmasin, sehingga Bahrudin tidak bisa dirujuk.

Kepada Borneonews.co.id, Ahmad menuturkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah sangat sulit. Penghasilannya dari menjual gorengan di kawasan Universitas Palangka Raya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.

Apalagi sampai untuk biaya berobat anaknya ke Banjarmasin tidak ada. Bahkan untuk membayar sewa rumah tidak bisa. "Saya sudah menunggak empat bulan untuk rumah dan bayar iuran BPJS Kesehatan sudah dua bulan menunggak," tutur Ahmad saat disambangi Borneonews.co.id pukul 11.30 WIB, Selasa (13/6/2017).

Beban Ahmad semakin berat, karena selain harus memikirkan kesehatan Bahrudin ternyata dia juga memikirkan anak pertama yang perempuan bernama Anita (15 tahun).

Pasalnya Anita sudah dua tahun ini tidak sekolah. Sebelumnya Anita sempat sekolah di MTS Annor. Tapi lantaran tidak punya biaya, sehingga Anita tidak bisa melanjutkan ke kelas dua. (Dia sempat kelas satu dan naik kelas dua, tapi berhenti karena tidak punya biaya," tutur Ahmad dengan nada sedih.

Ahmad berharap ada para dermawan dan pejabat di Kota Palangka Raya, khususnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang bersedia mengulurkan bantuan untuk meringankan beban keluarga dan kesembuhan putranya.

Bagi para dermawan yang berkenan membantu bisa menghubungi bapak Ahmad ke nomor telepon 0823 5276 8751 atau bisa datang ke rumah kontrakan di Jalan Cakra Buana. (ROKIM/B-6)