Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Rentetan Kenaikan Harga Versi Pedagang

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 24 Juni 2017 - 22:26 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kota Palangka Raya di-backup polres menggelar inspeksi mendadak dua hari berturut, Jumat dan Sabtu (24/6/2017) ke sejumlah pedagang dan distributor cabai.

Mereka seakan dibuat tidak berkutik dengan penaikan harga yang tidak wajar. Kenapa selalu saja ada jawaban 'dalih' pedagang dan distributor.

Sumardi, salah satu distributor cabai yang menjual diatas pickup ini mengatakan pemicu penaikan harga bermula dari pasokan di Banjarmasin. Namun distributor ini tetap bisa menghabiskan ratusan Kg dalam sehari meski di tengah penaikan harga yang cukup drastis.

Dia menuturkan rentetan harga cabai yang naik dalam tiga hari terakhir. Dua hari lalu, lombok unggul jenis gantung relatif normal dengan harga Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu per Kg di tingkat distributor Pasar Besar.

Lalu Jumat pagi menjadi Rp60 ribu-Rp65 ribu per Kg, dan hari ini (Sabtu) naik menjadi Rp90 ribu ' Rp100 ribu per Kg.

'Cabai rawit besar jenis unggul atau gantung ini sekarang Rp100 atau 90 ribu per 10 Kg dari sebelumnya Kamis normal Rp35-40 ribu/Kg. Cabai tiung Rp70 ribu dari biasanya Rp34 ribu. Cabai hijau Rp25 ribu dari normalnya Rp15 ribu, cabai merah kriting Rp55 ribu dari biasanya Rp45 ribu. Kami ambil dari Banjarmasin, ada yang antar. Kalau ambilan sudah mahal, kami tidak bisa jual murah,' tuturnya tanpa menyebut berapa harga dipatok pengepul.

Dia mengaku jika langsung mendapatkan dari petani di Palangka Raya bisa di bawah harga modal membeli dari pemasok Banjarmasin. Namun menurut Sumardi, penen di Palangka Raya tidak banyak. Kata dia, hanya sekitar Rp5 Kg dalam satu kebun petani.

'Sehingga mau tidak mau ambil harga dari pemasok Banjarmasin, seperti ini sudah biasa. Nanti sehari dua hari setelah lebaran juga normal kembali kok,' ujarnyanya.

Pedangang cabai lainnya, Parno juga tak kalah entengnya menangapi gejolak harga cabai ini. Menurut dia, distributor atau pedagang besar tidak bsa disalahkan dengan naiknya harga cabai. Sebab fenomena lebaran bak musiman. Alasan klasiknya jumlah panen tidak sebanyak hari biasa.

'Di kebun itu panennya tidak banyak. Ada barangnya, tapi tidak ada yang metik karena pada mudik ke Jawa. Akhirnya stok tipis dan naiklah harga. Kalau mengandalkan Palangka Raya, itu kebunnya cuma di Kalampangan, Tjilik Riwut Km 38 dan Km 45. Ya kurang lah. Di tingkat pengecer termasuk yang di pasar Kahayan, itu karena dalam sehari harga tidak bisa ditebak tergantung pasokan,' sebutnya. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru