BORNEONEWS, Sampit - Ketua Fraksi Kebangkitan Hati Nurani DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) H Abdul Khalik prihatin atas kerusakan jalan yang semakin parah, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Ia menilai, kerusakan jalan itu akibat ulah oknum pengguna jalan atau pengusaha yang mengangkut muatannya melebihi kemampuan jalan maksimal 8 ton.

"Maka dari itu saya mendesak agar muatan melebihi kemampuan jalan ditertibkan," kata Alex sapaan akrab pria itu, Jumat (8/9/2017)

Seperti dicontohkan Alex kerusakan jalan di Kecamatan Parenggean sudah sampai menimbulkan korban jiwa. Belum lama ini ada warga yang meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak lubang akibat jalan rusak.

Kondisi ruas jalan poros Parenggean menurutnya sampai kini makin rusak, padahal ruas ini akses utama enam kecamatan di kawasan utara. Banyak lubang akibat aspal terkelupas sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.

"Kerusakan jalan dipicu tingginya aktivitas truk bermuatan berat, khususnya pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit. Truk-truk besar itu mengangkut buah sawit melebihi kapasitas kemampuan jalan. Kemampuan jalan di Kotim hanya delapan ton," ujar anggota Komisi I DPRD Kotim itu.

Sementara muatan truk itu bisa melebihi 20 ton sehingga membuat jalan cepat rusak. Kondisi ini sangat disayangkan karena dampak kerusakan jalan tersebut mengganggu aktivitas masyarakat banyak.

"Kerugian besar dialami daerah karena hingga saat ini daerah sama sekali belum diberikan hak menikmati dana bagi hasil dari sektor perkebunan itu, sementara aktivitas mereka menggunakan jalan negara," pungkasnya.

Dari itu politisi PKB ini meminta polisi dan Dinas Perhubungan menindak tegas truk yang membawa muatan melebihi kapasitas. Apalagi truk-truk itu umumnya berplat non KH. (NACO/B-5)