Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Saham Perusahaan Perkebunan Layak Dibidik

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 September 2017 - 09:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Beberapa saham perusahaan perkebunan, khususnya kelapa sawit, diperkirakan mengkilap seiring apiknya kinerja dan dukungan harga minyak sawit yang stabil.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (25/9/2017) diperkirakan kembali mencoba bergerak naik meski sempat tertahan dengan adanya pelemahan pasca sejumlah pelaku pasar melakukan aksi jual dengan memanfaatkan penguatan sebelumnya.

"Penguatan dapat tetap terjaga meskipun berhati-hati terhadap berbagai sentimen," ungkap Riset PT Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin.

Antisipasi sentimen terutama dari berita-berita sektoral dan emiten, yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif.

Adapun IHSG diperkirakan bergerak pada level support 5.887 dan resistance 5.953.

Untuk saham yang layak diperhatikan pada perdagangan hari ini antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Pembangunan Jawa Barat Banten Tbk (BJBR) dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT).

Untuk kinerja PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menunjukkan tren kenaikan positif sampai awal semester II tahun ini dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 122.499 ton per Agustus 2017.

"Ini merupakan produksi tertinggi tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan PT Eagle High Plantations, Satrija Budi Wibawa, di Jakarta, belum lama ini.

Sedangkan produksi TBS sawit BWPT, menurut Satria, meningkat 60% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 76.419 ton. Sementara jika dibanding Juli sebesar 113.906 ton, maka produksi TBS perusahaan naik 7,5%.

"Seiring dengan rekor produksi TBS tersebut, produksi crude palm oil (CPO) BWPT pada Agustus 2017 juga mencatat angka produksi tertinggi tahun ini, yakni sebesar 27.806 ton. Angka produksi CPO tersebut terdongkrak hampir 70% dibanding Agustus 2016 sebesar 16.358 ton," papar dia.

Sementara itu dari pasar komoditas global, harga kontrak kedelai di AS menyentuh level tertinggi enam pekan pada akhir pekan lalu seiring tingginya permintaan dan ketidakpastian volume panen di Negeri Paman Sam.

Dukungan positif lainnya bagi harga komoditas adalah menguatnya harga minyak mentah sekitar 1 persen akhr pekan lalu. Kondisi tersebut diperkirakan akan berimbas positif terhadap harga minyak sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru