BORNEONEWS, Sampit - Sebanyak sembilan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diberhentikan, akibat terlibat perkelahian dan juga obat-obatan terlarang.

"Kalau obat terlarang hanya satu orang saja, namun sembilan orang lainnya adalah terlibat perkelahian," ujar Kepala Sekolah SMPN 4 Sampit, Siti Khadijah, Senin (23/10/2017).

Diberhentikannya sembilan orang tersebut tidak hanya akibat perkelahian saja. Namun poin hukuman yang selama ini disediakan sebanyak 200 poin sudah full. Bahkan pembinaan berupa hukuman sudah dilakukan, namun tetap saja mereka melakukan pelanggaran. Sehingga langsung diberhentikan.

"Kami sudah melakukan pembinaan kepada semua siswa tersebut, namun mereka masih sering melanggar peraturan sekolah. Sehingga saat kembali melakukan pelanggaran berupa perkelahian, maka langsung diberhentikan," kata Siti.

Dalam memberhentikan siswa tersebut, pihak sekolah juga sudah sering memanggil orangtuanya. Bahkan wali murid tersebut juga sudah sering dipanggil. Tetapi tidak ada perubahan, dan orangtua juga mengakui bahwa anaknya tersebut sering berulah. Sehingga mereka menerima apa yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Sebenarnya ada 14 orang yang terlibat dalam perkelahian, namun ternyata lima lainnya masih bisa dibina. Karena poin mereka belum sampai 200. Sehingga kami berikan pembinaan agar tidak melakukan hal tersebut lagi," kata Siti. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)