BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Supriadi menegaskan mulai 2018 nanti fasilitas sekolah, terutama ruang belajar tidak ada lagi kondisinya mempihatinkan.

Maka dari itu pihaknya mendesak agar dinas pendidikan serius dan memetakan daerah mana saja yang mendapatkan perhatian dan rehabilitasi di 2018.

Menurut Supriadi, dalam hal program pendidikan berkualitas, mereka menekankan perlunya keseriusan pemerintah daerah dalam melayani pendidikan untuk semua dan berkualitas. Untuk itu perlu basis data. pendidikan yang akurat dan akuntabel.

"Anggaran sektor pendidikan yang besar itu mesti tepat sasaran dan tidak hanya sekadar program, akibatnya pemerintah daerah akan kesulitan mengukur hasil dan capaian disektor pendidikan bilamana dalam perjalannya tidak tepat," kata Supriadi, Minggu (12/11/2017).

Contohnya perlu adanya sekolah dengan segala kondisi fisiknya, jumlah perserta didik disetiap satuan dan jejang pendidikan, persebaran tenaga pendidik, serta sarana pendidikan yang memadai untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, maka dari itu jangan muncul lagi istilah gedung sekolah mirip kandang ternak.

Bisa saja menurut politisi Golkaar ini salah satu dari sekian banyak gedung sekolah yang tidak layak pakai, bahkan ia justru mencurigai banyak lagi serupa dengan itu di daerah ini.

"Apa yang terungkap beberapa waktu lalu bahwa ada gedung sekolah yang tidak layak pakai itu adalah sebagian kecil saja persoalan yang mencuat. Padahal pemerintah saat ini sejak awal menggaungkan program pendidikan," tegasnya.

Selain itu dia juga meminta pemerintah daerah bisa lebih leluasa dalam mengalola anggaran, seiring digesernya wewenang pembinaan SMA ke pemerintah provinsi.

Artinya ruang gerak mengatur anggaran cukup besar hanya dimanfaatkan untuk pendidikan dasar dan menengah pertama. (NACO/B-6)