BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bunga betina yang masih tertutup seludang ketika masa reseptif diduga memengaruhi proses penyerbukan dan memiliki nilai fruit set yang rendah.

'Salah satu faktor yang menentukan produksi kelapa sawit adalah sukses atau tidaknya proses penyerbukan. Suksesnya proses penyerbukan ditandai dengan terbentuknya tatanan buah segar (fruit set) yang baik,' kata Head of Research Sulung Research Station (SRS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Fizrul Indra Lubis kepada Borneonews, baru-baru ini.

Dari hasil penelitian Sulung Research Station diperoleh fakta bahwa seludang pada bunga betina mempengaruhi nilai fruit set dan berat tandan kelapa sawit. 'Untuk mendapatkan nilai fruit yang baik adalah dengan cara polinasi buatan dengan membuka seludang bunga betina reseptif. Cara ini memperoleh hasil nilai fruit set dan berat tandan rata-rata tertinggi yaitu 72,9% dan 12 kg', ujar Entomologist Sulung Research Station PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., Ismy Agustin.

Percobaan disusun dalam empat perlakuan, yaitu polinasi buatan dengan membuka seludang bunga betina reseptif; polinasi buatan tanpa membuka seludang bunga betina reseptif; membuka seludang bunga betina reseptif tanpa polinasi buatan; dan terakhir sebagai kelompok kontrol.

Lalu seperti apa penyerbukan bantuan itu berlangsung agar mendapatkan nilai fruit set yang tinggi dan berdampak pada peningkatan berat janjang serta produktivitas tanaman

Jika Anda tertarik mengetahui jawabanynya, silakan hubungi Sulung Research Station melalui email ke [email protected], atau hubungi nomor telepon 0532-21297 ext 559. (m)