BORNEONEWS,Kuala Kapuas-Akibat banjir yang mulai merendam sejak 29 November 2017 lalu, hingga kini tercatat sebanyak 22 sekolah tergenang banjir. Akibatnya, sebanyak 15 SD, 5 SMP dan 1 SMA serta 1 SMK pun terpaksa diliburkan lebih awal.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas Agustin mengatakan, sebelumnya sesuai kalender tanggal 16 Desember 2017 para siswa/siswi baru bagi rapor. Namun karena kondisi alam menunjukkan air semakin naik maka jadwal ulangan anak sekolah dimajukan, sehingga usai ulangan para pelajar langsung diliburkan.

"Kemarin saat masih ulang sebagian sekolah yang sudah terendam terpaksa meminjam ruangan bangunan lain yang tidak tergenang seperti puskesmas pembantu dan lainnya. Memang tidak semua bangunan sekolah terendam, tetapi akses jalan menuju sekolah yang terendam sehingga tetap saja anak-anak tidak bisa sekolah. Namun kalau sekarang sudah tidak masalah, karena ulangan sudah selesai jadi anak-anak sudah tidak ada proses belajar-mengajar,"terang Agustin saat dihubungi Borneonews, Jumat (15/12/2017).

Hanya saja, lanjut dia, meubeler sekolah seperti meja dan kursi serta lemari kotor karena tergenang air. "Meubeler kan tidak bisa dipindahkan. Walaupun bisa dipindahkan, kita mau pindahkan kemana. Jadi terpaksa kita susun menjadi tumpukan. Meubeler yang bagian bawah yang kita khawatirkan rusak kalau lama tergenang air," ungkapnya.

Untuk sekolah. ungkap dia, sebagian yang titik terendah ada yang tergenang hingga hampir 1 meter. "Kalau kantor UPTD kita sempat tergenang hingga sekitar 90 cm. Untuk sekolah saat ini air sudah mulai turun yakni tergenang sekitar 50-60 cm saja. Kita berharap air cepat surut sehingga sekolah bisa cepat dibersihkan dan proses belajar-mengajar tidak lagi terganggu," pungkasnya. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)