Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Terompet Tradisional Mulai Ditinggalkan, Pedagang Jagung Masih Untung

  • 31 Desember 2017 - 17:16 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Beberapa jam lagi tahun 2017 berganti menjadi 2018. Berbagai macam perayaan dilakukan menyambut tahun baru, mulai dari pesta kembang api hingga pesta barbeque.

Di perayaan ini pula ada sejumlah masyarakat yang diuntungkan yakni para pedagang terompet maupun jagung. Di Indonesia identik dengan pesta bakar-bakar jagung dan meniup terompet menjelang akhir tahun.

Namun beberapa tahun terakhir, perajin terompet olahan rumah (tradisional) mulai merasakan kejenuhan lantaran banyak terompet modern tanpa harus ditiup secara manual dengan mulut bermunculan.

Salah satu pedagang terompet Teguh mengatakan, terompet tradisional yang dimilikinya masih banyak terpajang. Berbeda dengan terompet modern yang dengan cepat terjual meski harganya lebih tinggi.

"Terompet tradisional hanya saya jual dikisaran Rp5.000 hingga Rp10.000. Sementara terompet modern yang tanpa harus ditiup menggunakan mulut saya jual dengan harga Rp30 ribu hingga Rp50 ribu," ucap Teguh, Minggu (31/12/2017).

Terompet modern sekarang memang banyak diminati karena dinilai tidak merepotkan dan bikin capek. Hanya dengan menekan tombol yang sudah ada, suara khas terompet akan keluar dengan lebih lantang karena menggunakan gas.

Jikapun gas yang ada dikaleng sudah habis, bisa diganti dengan yang baru. Harga gas itupun terbilang murah, yakni Rp15 ribu.

Di sisi lain, pedagang jagung lebih banyak bermunculan dipinggiran jalan. Salah satunya adalah Pak Umar.

Meski banyak pedagang jagung bermunculan, dirinya mampu meraup keuntungan dari hasil penjualannya. Kurang dari 2 jam dirinya sudah berhasil menjual 1.200 jagung.

"Di lain jual dengan harga yang tinggi, sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per jagung. Saya jual murah, 1 ikat (6 jagung) saya jual seharga Rp10 ribu. Ini perayaan tahun baru, seluruh masyarakat bergembira. Jangan ambil keuntungan yang terlalu tinggi," ucapnya. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-2)

Berita Terbaru