BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini ternyata masih ada 14 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang belum bisa dijangkau atau tidak memiliki akses melalui jalan darat.

Menurut Bupati Kotim Supian Hadi, 14 desa yang belum bisa ditempuh melalui jalur darat tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, terutama di wilayah Utara.

'Hingga saat ini akses desa ke ibukota kecamatan yang belum dapat dijangkau melalui jalur darat masih tersisa 14 desa, dan ini akan terus kami upayakan untuk dapat direalisasikan di tahun-tahun yang akan datang,' ujar Supian, Selasa (2/1/2018).

Contoh desa yang masih terisolasi yakni Tumbang Gagu, Antang Kalang. Desa itu memiliki kekayaan budaya lokal karena di tempat tersebut terdapat banyak rumah khas suku Dayak. Sayangnya, daerah itu masih terisolasi.

Padahal potensi wisata di desa tersebut yakni Huma Betang atau rumah khas Suku Dayak berusia lebih dari seratus tahun. Saat ini desa Tumbang Gagu hanya bisa dijangkau melalui sungai dengan menempuh riam-riam ganas. Justru, akses lebih mudah jika melalui kabupaten tetangga yaitu Katingan.

"Dengan adanya hal itu, saya bertekad untuk membuka keterisolasian wilayah hingga ke desa-desa guna menunjang perekonomian masyarakat," kata Supian.

Pemerintah daerah hingga saat ini terus berusaha meningkatkan pembangunan infrastruktur. Selain menggunakan dana pemerintah, pihaknya juga menggandeng perusahaan untuk membantu melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).

Hal itu dilakukan karena infrastruktur merupakan pendukung utama bagi suatu wilayah guna menggerakan sektor riil, menyerap tenaga kerja, memicu kegiatan produksi dengan menunjang kawasan pertanian melalui pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Sehingga dapat mempercepat pengentasan daerah tertinggal dengan membuka keterisolasian suatu wilayah tersebut. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)