Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Seruyan akan Kembangkan Jengkol dan Damar

  • Oleh Fredy Mansyur Huda
  • 20 Desember 2017 - 13:30 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan tertarik untuk mengembangkan sejumlah komoditas bernilai ekonomis tinggi dan sangat diminati pasar untuk dikembangkan, yakni jengkol atau jengki dan damar.

Untuk pengembangan damar, kita dapat melibatkan pihak perusahaan konservasi karena damar hanya diambil getahnya bukan kayunya, kata Bupati Seruyan Sudarsono di Kuala Pembuang, baru-baru ini.

Menurutnya, damar merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekspor serta benilai ekonomi tinggi. Getah damar banyak digunakan sebagai bahan baku bermacam-macam kebutuhan industri besar seperti seperti cat, pewarna, vernis, kosmetik, bahan farmasi dan lain sebagainya.

Meski di banyak daerah pohon damar sudah terbilang cukup langka atau sulit ditemukan. Namun di Seruyan dengan kondisi hutan dan lahan yang luas, potensi damar masih cukup melimpah dan dapat terus dikembangkan.

Sebagian masyarakat Seruyan, khusus yang berada di Kecamatan Seruyan Hulu hingga kini juga masih ada yang berusaha mencari damar, dan damar yang dihasilkan sebagian besar dibeli oleh pengusaha dari Kalimantan Barat, katanya.

Sama seperti halnya damar, tanaman jengkol pun rencananya dikembangkan di sejumlah kecamatan di daerah hulu yang notabene wilayahnya cukup banyak tersedia dan dapat dikelola oleh masyarakat di setiap desa di wilayah setempat.

Pengembangan jengkol dilakukan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Suling Tambun dengan total luas lahan sekitar 1.500 hektare serta melibatkan 300 kepala keluarga dalam pengelolaannya, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan Sugian Noor.

Menurutnya, jengkol saat ini merupakan salah satu komoditas yang cukup laku di pasaran lokal hingga luar daerah. Bahkan, harga di pasaran dapat mencapai puluhan hingga ratusan ribu rupiah per kilogram.

Jadi, jengkol ini dapat dipasok kemana saja dan harganya juga cukup tinggi dengan komoditas lainnya, terangnya. (FREDY MANSYUR HUDA/B-5)

Berita Terbaru