Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wow, Mahar Politik untuk Dua Partai Mencapai Rp8,85 Miliar!

  • Oleh Naco
  • 15 Januari 2018 - 14:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Jhon Krisli, calon Wali Kota Palangka Raya yang gagal maju di Pilkada Kota menyebut, gagalnya ia maju karena mahar politik dari dua partai yang sebelumnya menyatakan siap mengusungnya terlalu besar. Bahkan, untuk mendapatkan empat kursi Gerindradan PPP sebanyak dua kursi, ia diminta setor Rp8,85 miliar.

Ini dia details permintaan Gerindra dan PPP kepada Jhon Krisli saat disampaikannya di ruang kerjanya, Senin (15/1/2018):

1. Awalnya Gerindra meminta Rp1,5 miliar, Jhon menyanggupi. Uang itu dibayar tunai Rp500 juta dan mellaui transfer sebesar Rp1 miliar.

2. Biaya saksi, pembinaan ranting dan PAC Gerindra sebesar Rp350 juta, namun belum dibayar.

3. Hari terakhir, Jhon diminta membuat rancangan kesepakatan membuat rekening bersama sebesar Rp6 miliar, namun ditolak oleh Jhon, karena tidak jelas rinciannya. Sehingga permintaan Gerindra kepada Jhon mencapai Rp7,85 miliar ditolak dan arah dukungan berpindah kepada Tuty Dau.

4. Dari Rp1,5 miliar uang Jhon, saat ini baru dikembalikan Rp350 juta sehingga uangnya masih tersisa sebesar Rp1,15 miliar dengan Gerindra.

5. PPP, Jhon diminta Rp1 miliar, Jhon hanya menyanggupi Rp500 juta, namun ditolak oleh Jhon sehingga dukungan beralih.

"Kalau Gerindra itu awalnya saya diminta Rp1,5 miliar, saya sanggupi namun pada tanggal 9-10 Januari 2018 malam biaya terus naik," kata Jhon.

Begitu juga dengan permintaan PPP mereka tidak bisa menunjukkan rincian untuk apa ia setor Rp1 miliar tersebut. "Kalau untuk saksi, ranting dan PAC saya siap saja, karena kita paham Pilkada butuh biaya," tegasnya.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, ia sudah mengikuti seluruh tahapan yang dilakukan oleh partai. Namun secara fakta ia merasa dizalimi oleh partai. "Tidak tanggung-tanggung kita di sana ditanya siap bayar berapa katanya," ucap Jhon. (NACO/B-2)

Berita Terbaru