BORNEONEWS, Sampit - Aksi anti narkoba yang akan dilakukan kalangan elemen masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dimantapkan. Rapat kedua kembali digelar di aula HMI Cabang Sampit, Kamis (18/1/2018).

Sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, adat, mahasiswa hingga tokoh lainnya hadir dalam rapat pemantapan tersebut. Dalam rapat itu selain merencanakan dan memastikan menentukan waktunya rapat itu juga menegaskan kalau kegiatan ini tidak ada unsur politik.

"Hari ini kita memantapkan kembali terhadap aksi kita ini, kami tegaskan aksi ini tidak ada kepentingan, tidak ada unsur politik, ini murni kepedulian kita untuk memerangi narkoba di daerah kita ini," tegas Gahara, aktivis di Sampit.

Gahara mengajak elemen masyarakat agar turun nantinya ikut bergabung melakukan aksi, agar kasus 3,7 juta butir pil zenith bisa terungkap. "Memang ada beberapa kasus yang belum terungkap namun kita tetap fokus pada kasus narkoba ini," tegas Garaha.

Begitu juga dengan Ahmad Yani, tokoh masyarakat di Kotim ini menyebut image di masyarakat bahwa Kotim peredaran narkobanya sangat tinggi harus diubah. Harusnya daerah ini menunjukan majunya pembangunan bukan sebaliknya yang selalu disorot peredaran narkobanya.

"Maka dari itu paradigma tersebut yang harus kita rubah, malu kita dengan daerah lain, masa kita terkenal masalah narkoba," tegasnya.

Hal senada yang disampaikan H Ruslan Abdul Gani. Mantan Ketua PWI Kotim ini menyebut inilah yang seharunya dilakukan masyarakat. "Selama ini masyarakat kita tidak apatis namun karena tidak ada yang mengkoordinirnya saja, makanya dengan adanya dukungan dan ada penggeraknya kita sangat terima kasih itu yang kita tunggu selama ini," pungkasnya. (NACO/B-5)