Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ditanya soal Kontraktor Kereta Api, Menteri Perhubungan: Tanya Gubernur

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 23 Februari 2018 - 06:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi enggan menjawab gamblang siapa yang akan mengerjakan proyek infrastruktur perkereta-apian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), saat ditanya kelanjutan proyek yang tersendat tersebut.

Untuk mengungkap siapa kontraktor yang pasti, ia melimpahkan kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, yang berada disampingnya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya itu.

“Itu silakan tanya ke pak Gubernur, nanti beliau yang jawab,” kata Menhub Budi Karya saat ditanya usai keluar Ballroom Swissbell Hotel Danum Palangka Raya usai menutup Seminar Nasional yang diselenggarakan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), Kamis (22/2/2018) petang.

Ia tak menampik ada proses yang lama terkait proyek kereta api di Kalteng yang sebenarnya sudah masuk proyek strategis nasional itu, namun ia juga tak ingin proyek tidak dilanjutkan. Sebagai catatan, setahun yang lalu di bulan yang sama, persisnya (5/2/2017) lalu Menhub Budi Karya mengunjungi Bandara Tjilik Riwut Palangkara Raya.

Dalam kesempatan tersebut Budi mengatakan ada perusahaan asal Rusia yang lebih serius menyatakan kesiapannya membangun rel kereta api.

Ini karena sampai detik itu, pihak China Railway Group Limited selaku investor pemenang tender pembangunan rel kereta api jalur Puruk Cahu melalui Bangkuang hingga Batanjung (Kapuas), belum bertemu dengan dirinya. Padahal, proyek ini sebenarnya akan dikerjakan atas konsorsium China Rail Way bersama PT Multi Mega Guna Ganda Semesta yang tergabung di PT Perkeretaapian Tambun Bungai.

Menhub enggan berkomentar banyak bahkan menganggap progresnya terlalu lambat.

Meski demikian, dirinya tidak mau disebut menggantung pembangunan kereta Api sepanjang 425 kilometer peninggalan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang periode 2005-2010 dan periode 2010-2015 itu.

Menurut dia, pihak China Railway Group lah yang belum menunjukkan keseriusan dalam mempercepat pembangunan tersebut. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru